Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Pacarku Seorang Vampire


Waktu itu gw masih kelas 1 Sekolah Menengan Atas. Inget banget waktu
itu gw kenal dan deket sama temen sekelas gw
namanya Adien. Gw ama adien senantiasa menghabiskan
waktu bareng . Entah pagi itu saya ngerasa gak
enaaaak banget. Di episode sebelumnya kan gw udah ngira niscaya satu jelek terjadi. Kali ini gw ga tau entah sakit atau apa ... Gw pun buka loker gw, namun temen temen ngerumunin
gw. "kalo mau minta tanda tangan ngantri ya"
bentakku pada mereka yg mengerumuniku. Dan
alangkah kagetnya ternyata ada tikus dengan
berlumuran darah digantung di dinding lokerku. Beh
akupun eksklusif lemas dan berlari cemas ...
Malu campur kesel aja dipermalukan gitu. Lu kate gw
ini kanibal ? Kanibal gini gw masih doyan ayam
goreng ..
"lu manyun buruk tau" kata adien. Akupun memandang
adien sarat iba. Adien pun memelukku di dalam
kelas. "gw ngerasa bakal ada yg ngancem gw dien" kataku. Adien cuma membereskan rambutku dan
meniadakan air mataku "lu aman ama gw" sambil
tersenyum . "dooooor" teriak irma dan alika dari belakang gw.
"aku cari minum dahulu ya" kata adien dan berlalu ... "lu ngerasa ada musuh yang benci ama elu?" kata
alika. Aku pun cuma menggeleng panik. "oiya
hari ini angkatan kita ngadain party di kuburan china. Lu ikut ga ?" tawar alika. "apaan sih lu pada, norak tau ga ngadain party di kuburan!" kataku sedikit marah. "yah ela, lu tuh yang norak. Ini kan haloween day. Lu lupa?" kata irma. Akupun cuma mengangkat kedua bahuku. Ku lihat dari pintu kelas adien udah balik dan membawa 1 jus alpukat.
"ma, balik yuk, kelas kita ke lab nih sekarang. Gw tunggu jam 4 ya ta" ajak alika dahulu pergi bersama irma. Akupun menyaksikan tanggalan
kelas. Rasa sedikit kuatir menyelimuti. "hey, gak usah kawatir. Gw nemenin elu kok ntar" kata adien sambil memamerkan jus alpukat. "kok jus nya cuman 1?" kataku. "aku lagi diet khusus sayang." kata adien.
Akupun hanya tertawa geli mendengar kata itu. "hey
serius, kau mau jadi pacar saya?" kata adien sambil
memegang tanganku. Akupun cuma mengangguk .
Jam pulang pun tiba. Aku ijin pulang duluan karna
badanku serasa lemas sekali. Akupun tidur. "non, non atta, bangkit non telah jam 4 sore" kata bi
ijah membangunkanku. Akupun bangun sambil
bermalas malasan. Teleponku pun berdering. "hey sayang cepet keluar ya, aku nunggu kamu nih" bunyi seberang dari adien. Akupun pribadi melotot dan bergumam. Darimana dia tau rumahku ? Akupun pribadi mengecek lewat jendela. Adien pun melambaikan tangan.
"tetapi aku udah ada komitmen ama irma ama alika" kataku. Terlihat dari parasnya dia sedikit kecewa. "hmm iya deh kalian jalan" kataku mengalah. Akupun menutup telepon dan bergegas mandi karna mungkin ini kencan pertamaku .. Akupun menemui nya di koridor halaman. Adien memelukku dengan hangat. Lalu kami pun jalan. Di jalan saya menerima telepon dari alika. "halo lik maaf banget karna..." belum sempet saya lanjutin kata kataku, alika eksklusif menangis. "ta, cepet kesini ta. Please ta, irma kekurangan darah ta. Di lehernya ta, kayak ada gigitan beruang." kata alika dari seberang keliatan sungguh cemas. "setuju kau dimana lik?" kataku menjajal menenangkan "di rumah sakit deket rumah lu" akupun menutup telepon. "dien, kayaknya kami harus balik deh ke tempat tinggal sakit" kataku dengan
tampang sedikit pucat.
"hey sayang, kalian kan ditunggu ama yang lainnya"
kata adien. "lu bego atau stupid sih? Denger ya. Yang
sakit kehilangan itu temen gw. Sahabat gw irma."
kataku sambil menitikkan air mata. "hey habis kalian
pergi 15 menit aja kami eksklusif ke irma. Aku mau
kenalin kau sama temen temenku" kata adien sambil memelukku. Entah kenapa akupun
memenuhi nya. Adien kelihatan senang dan
merangkul ku sepanjang jalan. Aku merasa ada yg
aneh. Semua orang menatapku tajam masa itu.
"dien,lu ngerasa di pelototin orang orang ga sih?" kataku sambil melihat orang orang disekitarku yang melihat kami sarat murka. "ya karna mungkin sepanjang jalan gw ngerangkul elu dan terkesan sedikit frontal untuk orang indonesia." kata adien sembari mencium pipiku. "adien udah deh. Jangan bikin situasi tambah panas napa sih!" kataku sedikit marah. Adien cuma diam.
Kami pun hingga di kuburan china. Alangkah
kagetnya saya bukan kegembiraan yg kutemukan
tapi malapetaka. Aku bukan melihat sekumpulan
insan party tetapi sekumpulan manusia tak
bernyawa berbaring. Hanya ada 2 orang yang tersisa. Lelaki dan wanita. Akupun menjerit ketakutan. Histeris dan dipeluk ama adien ... "apa apaan ini dien ? Knapa siapa pun jadi mayit?"
kataku sembari di pelukan adien. Adien cuma membisu.
Dan mereka berdua menghampiri kami. "hey saya
shinta dan ini roger." kata mereka. Akupun tak
menjawab saking lemasnya dan pucatnya .
"pacarlu ia dien? Gw pikir ia vampire juga" kata shinta. "yg jelas ia bukan makanan gw" kata
adien.
Akupun pribadi melepas pelukan adien
sekuat tenaga. "apa maksudnya dien ?" kataku
murka. "say dengerin dulu...." kata adien. Akupun
eksklusif menamparnya. Tapi terkejutnya aku ketika
parasnya berubah jadi lendir dan tak dapat kulepaskan tanganku dari wajahnya. Dia pun melepaskan tanganku ...
Akupun berlari keluar kuburan china dan entah
mengapa adien lebih singkat dariku.
"kumohon kau ialah orang yg aku tunggu. Malang wabah vampire atta. Dengerin saya, kau akan aman sama saya dan temen temenku" kata adien sambil berlutut di
hadapanku. Lagi lagi saya tak kuasa mengiyakan
seruan adien. Adien pun memelukku mesra
sambil menangis. "dien, gak ada waktu lagi. Cepet
kasih atta keabadian dan kalian cabut ke DKI Jakarta." kata
roger. "apa ? Keabadian ? Buat apa lu ngasih gw keabadian ? Gw ga butuh untuk jadi seorang vampire
kayak kami bertiga." kataku dengan membentak.
"gw tau apa maunya elu, tapi tolong kasih diri lu
kemauan buat mendapatkan keabadian atta. Adien
gamau kehilangan elu. Lagian elu udah jadi pacar
adien. Kalo ga adien sendiri yg ngasih bakal kesiksa kalo dikasih orang yang yang lain" kata shinta.
Akupun hanya mampu menangis. "anter aku ke tempat tinggal sakit nemuin irma ama alika" kataku. Adien pun
mengiyakan nya. Selama di jalan kami berdua tidak
melontarkan satu kata apapun. "maaf udah bikin lu gini" kata adien memulai
percakapan. "semenjak kapan malang ada wabah
beginian?" kataku. "dari tadi semenjak ada yg
naruh tikus di loker lu" kata adien. "apa artinya itu?"
kataku sambil memandang adien. "artinya elu cewek
yang bakal diincer keabadiannya." kata adien. "kalo pun itu membuatlu seneng, jangan membuatgw sengsara"
kataku. Astaga. Apa yang aku ucap barusan. Ah
sudahlah.
Kamipun hingga di rumah sakit. Dan kulihat mayat
dokter dan suster menyambutku di koridor rumah
sakit. Akupun berlari namun tanganku dicegah oleh
adien. "lepasin gw. Lu ga bakal ngerti apa arti
persahabatan di dunia elu" kataku. Adien pun
melepaskan tanganku dan saya berlari mencari irma dan alika tapi telat . Mayat mereka telah tergantung di dinding dinding
rumah sakit .
Akupun menjerit histeris. Menangis dan kecewa jadi
sesuatu. Darah mereka yang masih tercecer di lantai
kuambil dan kubasuhkan di wajahku sambil
menangis. "bagai... Bagaimana ... Na... Nasib.. Keluargaku... Di.. Di ... Adelaide..." gumamku sambil terisak. Lalu entah mengapa seseorang dari kejauhan menyerangku.
"adiiiiiieeeen" teriakku sambil kesakitan. Adien hanya berbisik "maaf atta, aku harus lakukan ini. Aku
sayang kau jadi aku harus kasih kau keabadian" akupun murka tapi tidak mampu bangkit. Dan segala
seperti gelap . Semakin gelap dan gelap ....
"non non atta bangkit non, udah jam 4 non" kata bi
ijah membangunkanku. Akupun eksklusif tersentak
berdiri. "bibi... Bi ijah atta takut" kataku. "mungkin
non cuma mimpi jelek mungkin" kata bi ijah. Namun kulihat di cermin bajuku berlumuran darah. "bibi,bajuku kok banyak darahnya bi?" kataku. "non kan habis malam pertama dengan den adien.
Dan menghabiskan tawanan penjara lantai bawah.
Akupun hanya tercengang. Bahwa ini bukan mimpi

END ....
Label:

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget