Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Akhir Masalah Dipendam


Karena lokasi pekerjaanku yang jauh dari rumahku,sehingga memaksaku tuk mencari sebuah rumah kontrakan. Akhirnya sesudah sukar payah mencarinya,akibatnya aku mendapatkan suatu rumah yang letaknya di ujung gang. Setelah kutanya kepada ibu yg empunya rumah,harganya tidak terlampau mahal alasannya adalah ada seseorang yg juga mengontrak rumah itu. Jadi biayanya kalian bagi dua. Kebetulan rumah itu memiliki beberapa buah kamar,sehingga seorang satu kamar.

Singkat kisah,saya pun berkenalan dengan teman satu kontrakanku itu,namanya Dewi. Ternyata penduduknya pendiam tak terlampau banyak bicara. Namun sesudah hari ke hari ku perhatikan tampaknya ia memiliki banyak duduk kasus dan terlalu banyak mengurung diri didalam kamar. Aku mencoba buat membongkar sisi kehidupannya tapi tak mampu. Aku coba lagi untuk saling curhat dengannya,tapi tetap gagal. Tapi ya sudahlah,emangnya aku pikirin. Ad interim dia belum tentu mikirin diriku.

Suatu pagi disaat saya bangun pagi dan kubuka pintu kamar,aku terkejut setelah kulihat ruang tamu berserakan. Kursi bangku dan meja tidak tertata dengan rapi,seperti ada orang yg bertamu tadi malam,tetapi kenapa saya tidak tahu? Nyatanya saya sangat nyenyak tidur malamnya. Nir mirip biasanya,pikirku. Mungkin sahabat sahabat Dewi yg tiba bertamu,firasatku dalam hati. Sejenak ku alihkan pandanganku kearah kamar Dewi yang letaknya bersebelahan dengan kamarku. Lampu kamarnya mati. Kenapa Dewi belum berdiri ya? Biasanya beliau yg paling cepat berdiri. Mungkin beliau kelelahan,sahutku lagi. Ahh ya sudahlah,ngapain lagi ku campuri orang lain. Lalu saya pun berkemas buat siap bersiap pergi sedang pekerjaan .

Sore harinya setelah aku pulang kerja,iseng iseng ku perhatikan lagi kearah kamar Dewi. Lampu kamarnya masih mati. Mungkin ia belum pulang atau belum bangkit ya? Tapi kenapa saya sungguh ingin tau dengannya? Apa mungkin sebab ia orangnya pendiam? Ahh sudahlah,lupakan saja. Aku pun bergegas masuk kekamarku dan istirahat.

Keesokan paginya lagi,sesudah aku bangun. Kulihat ruang tamu awut-awutan seperti Perahu pecah. Ada apa ya? Kalau memang ada hiruk pikuk, kenapa aku tak terbangun tadi malam? Aku terus bertanya tanya dalam hati sambil kujalani perlahan lahan ruang tamu itu. Tiba tiba saya merasa cemas setelah kulihat ada rambut rambut acak-acakan dilantai,mirip orang yang baru bersisir. Rambutnya panjang panjang. Lalu kulihat lagi belahan kepingan kuku yg panjang ada disudut ruangan. Seperti kuku seorang wanita. Apa mungkin Dewi ya? Tapi kok asing? Tanyaku dalam hati.

Aku pun berlari kearah kamar Dewi dan menggedor gedor pintunya. ''wik wik bangun wik..'' panggilku sambil selalu menggedor gedor pintu. Tapi tetap tak ada sahutan darinya. Kuintip lewat lubang pintunya,tidak nampak sebab gelap. Seketika bulu kudukku merinding dan saya pun melepaskan mataku yg dari tadi menempel dilubang itu,kemudian aku berlari menemui ibu yg punya kontrakan.
''bu bu, apa tadi malam ada teman teman Dewi tiba kerumah ini?'' tanyaku ngos ngosan. ''lohh,semalam pagi kan beliau sms ibu,katanya ia pulang kampung.'' kata ibu itu. Aku ketika itu juga deg degan,darahku mengalir deras,mataku tak berkedip. ''emang kenapa San?'' tanya ibu itu membuyarkan keheninganku. ''ohh,gak apa apa bu. makasi ya bu'' balasku sambil berlalu darinya.
Sepanjang hari saya terpikir selalu perihal keganjilan itu,sehingga mengganggu konsentrasiku dalam bekerja. Malam harinya,ku niatkan diriku untuk begadang. Kumatikan segala lampu kecuali lampu kamarku. Sebenarnya apa yg telah terjadi. Kulihat jam sudah pukul 12 malam,sementara kupaksakan diriku untuk tidak tidur. Aku selalu tersadar dikamarku. Nir mungkin rumah ini berhantu, itulah yg senantiasa ada dipikiranku. Kulihat lagi jam sudah pukul 1 pagi. Udaranya pun makin hambar terasa dan situasi terasa sunyi. Sepertinya mataku tak kuasa lagi bagi melawan kantuk.

Tiba datang saya terkejut sehabis ku dengar lolongan anjing ramai terdengar dari arah belakang rumah. Aku sungguh panik. Saat itu juga terdengar bunyi gaduh didalam rumah. Suara langkah kaki yang berlari kesana kemari. Suara bangku yg diseret seret dan bantingan meja. Aku pun menawan selimut menutupui tubuhku. Memang benar rumah ini ada penunggunya. Seketika suara kericuhan itu berangsur angsur reda. Kulihat tubuhku telah basah.

Keesokan paginya mirip biasa lagi lagi kulihat seisi rumah acak-acakan. Jejak jejak kaki berwarna hitam mengotori segala lantai dan anyir bacin. Aku pun meminta nomor ponsel kepada ibu kontrakan. ''hallo,benar ini Dewi? hallo, hallo..'' tanyaku. Diangkat tetapi tak ada tanggapan. ''hallo wik, ini Susan sobat satu kontrakanmu'' tanyaku lagi. Tetap tak ada suara yang menjawab. ''mungkin beliau tak dengar. mencoba nanti malam kau hubungi lagi'' kata ibu kontrakan. ''i,iya bu'' balasku.

Malam harinya lagi,ku hubungi ponsel Dewi. Sebenarnya saya ingin mengatakan biar kalian cepat cepat pindah dari rumah ini. ''hallo Dewi..'' tanyaku sambil tidur tiduran diatas kasur. Lagi lagi diangkat tetapi tidak dijawab. Yang terdengar hanya bunyi tenang. Namun usang kelamaan alasannya suaraku yg semakin besar lengan berkuasa,maka suaraku terdengar feedback dan mirip bergema. Sepertinya ponsel Dewi ada disekitarku namun dimana ya? Setelah ku cek, tampaknya ponsel Dewi ada dikamarnya. Apa mungkin ponselnya tinggal?
Karena penasaranku,maka saya keluar kamar dan menghampiri kamar Dewi. Seketika itu juga aku terkejut sesudah kulihat pintu kamarnya terbuka dan gelap. Aku berlangsung pelan kearah kamarnya,dan bau wangi pun menyengat hidungku. Lalu kuhidupkan lampunya dan aku pun spontan menjerit sesudah kulihat badan Dewi tergantung dengan seutas tali melilit dilehernya,matanya melotot dan lidahnya menjulur keluar. Ternyata beliau nekat bunuh diri.

Warga berhamburan keluar rumah dan beramai ramai menurunkan jasad Dewi yang sudah pucat dan kaku itu. Ternyata yg setiap malam membuat kengerian didalam rumah yakni arwah Dewi yg ingin tau. Hiii....
Label:

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget