dongeng urban
legend perihal seorang Jenderal yang
kehilangan giginya di dikala perang dan meminta
kepada pihak medis bagi digantikan giginya
yg hilang dengan memakai suatu alat
perangkap yg digunakan bagi menjebak seekor beruang, alat itu yg dibuat dari baja,
runcing dan sangat tajam. Kisah yang mengerikan ini sudah terjadi selama perang Vietnam. Ada seorang jenderal yang kepripadianya sangat keras dan agresif. Semua tentara dibawahnya, sangat takut padanya, sehingga tak ada sesuatu orang pun yang berani berbicara kepadanya.
legend perihal seorang Jenderal yang
kehilangan giginya di dikala perang dan meminta
kepada pihak medis bagi digantikan giginya
yg hilang dengan memakai suatu alat
perangkap yg digunakan bagi menjebak seekor beruang, alat itu yg dibuat dari baja,
runcing dan sangat tajam. Kisah yang mengerikan ini sudah terjadi selama perang Vietnam. Ada seorang jenderal yang kepripadianya sangat keras dan agresif. Semua tentara dibawahnya, sangat takut padanya, sehingga tak ada sesuatu orang pun yang berani berbicara kepadanya.
Saat itu malam hari di markasnya,
pasukanya sudah diserang secara
tiba-datang di markasnya. Ada seorang prajurit
yang menyerang sang Jenderal dengan
melemparkan suatu granat tangan dan granat itu mendarat tepat di dekat sang Jenderal dan
meledak dikala itu juga. Jenderal itu terlempar jauh dan menabrak suatu generator mesin
baja, parasnya terbentur oleh generator dan
merusak seluruh giginya. Setelah itu, perang pun telah selsai dengan kekalahan dan kerugian dimana banyak para perajurit yang telah mati, kerusakan bangunan suatu markas, dan penderitaan pun telah menimpa mereka mirip tak adanya perlindungan pertolongan, alasannya adalah alat telekomunikasi yang terputus akibat
perang.
pasukanya sudah diserang secara
tiba-datang di markasnya. Ada seorang prajurit
yang menyerang sang Jenderal dengan
melemparkan suatu granat tangan dan granat itu mendarat tepat di dekat sang Jenderal dan
meledak dikala itu juga. Jenderal itu terlempar jauh dan menabrak suatu generator mesin
baja, parasnya terbentur oleh generator dan
merusak seluruh giginya. Setelah itu, perang pun telah selsai dengan kekalahan dan kerugian dimana banyak para perajurit yang telah mati, kerusakan bangunan suatu markas, dan penderitaan pun telah menimpa mereka mirip tak adanya perlindungan pertolongan, alasannya adalah alat telekomunikasi yang terputus akibat
perang.
Ada beberapa petugas medis yg berhasil selamat dari perang itu dan segeralah para medis mesti melakukan pengobatan terhadap para perajurit yang terluka terutama untuk sang Jenderal, alasannya adalah mereka mesti secepatnya melaksanakan operasi yg bersifat sangat darurat kepada Jenderal balasan luka serius yang dialaminya
utamanya dibagian paras dan di bagian
giginya yang sudah hancur, namun operasi ini
pun memiliki kendala mirip tanpa
tersedianya alat-alat medis dan akomodasi kesehatan lainya, sebab tak adanya alat operasi, terpaksa para medis mesti memakai alat apa pun yg ditemukanya.
utamanya dibagian paras dan di bagian
giginya yang sudah hancur, namun operasi ini
pun memiliki kendala mirip tanpa
tersedianya alat-alat medis dan akomodasi kesehatan lainya, sebab tak adanya alat operasi, terpaksa para medis mesti memakai alat apa pun yg ditemukanya.
Operasi itu berjalan sungguh bernafsu dan
menyakitkan bagi Jenderal, tapi dengan
operasi itu, para medis telah berhasil menyelamatkan nyawa
sang Jenderal. Namun, sayangnya dia mengalami cacat permanen terutama di bagian wajahnya. Para medis sudah mengambil langkah alternatif mengganti giginya yang hancur dengan menggunakan sebuah alat Perangkap Beruang yg yang dibuat dari besi baja
dan sungguh runcing. Dua bulan telah berlalu, begitu pula dengan luka-luka sang Jenderal yang semakin membaik dan sembuh, tetapi muka sang Jenderal saat ini sungguh menakutkan buat dilihat, terutama
di bab gigi barunya yg tajam dan terus
mengeluarkan suara kertakan-kertakan yg menakutkan.
menyakitkan bagi Jenderal, tapi dengan
operasi itu, para medis telah berhasil menyelamatkan nyawa
sang Jenderal. Namun, sayangnya dia mengalami cacat permanen terutama di bagian wajahnya. Para medis sudah mengambil langkah alternatif mengganti giginya yang hancur dengan menggunakan sebuah alat Perangkap Beruang yg yang dibuat dari besi baja
dan sungguh runcing. Dua bulan telah berlalu, begitu pula dengan luka-luka sang Jenderal yang semakin membaik dan sembuh, tetapi muka sang Jenderal saat ini sungguh menakutkan buat dilihat, terutama
di bab gigi barunya yg tajam dan terus
mengeluarkan suara kertakan-kertakan yg menakutkan.
Saat ia mulai kembali ke markas
dan mulai sedang pekerjaan , ia pun sudah menolak semua
perawatan medis berkala yg sebaiknya dia
selalu check up selama cideranya, karena beliau
sudah merasa baik dan sehat dari cideranya
maka dia menolaknya. Di markasnya, para perajuritnya kali ini sangat takut kepadanya
bahkan sungguh-sangat takut sekali kalau
sang Jenderal murka di hadapan mereka. Lemahnya kualitas operasi sudah menyebabkan
abses di mulut sang Jenderal, dan lalu
suhu tubuhnya meningkat dan menyebabkan demam di iringi dengan kejang-kejang sesaat.
dan mulai sedang pekerjaan , ia pun sudah menolak semua
perawatan medis berkala yg sebaiknya dia
selalu check up selama cideranya, karena beliau
sudah merasa baik dan sehat dari cideranya
maka dia menolaknya. Di markasnya, para perajuritnya kali ini sangat takut kepadanya
bahkan sungguh-sangat takut sekali kalau
sang Jenderal murka di hadapan mereka. Lemahnya kualitas operasi sudah menyebabkan
abses di mulut sang Jenderal, dan lalu
suhu tubuhnya meningkat dan menyebabkan demam di iringi dengan kejang-kejang sesaat.
Saat itu dia merasa sungguh menderita dan
menciptakan beliau menjadi sangat frustasi dan dahulu hilanglah asumsi logika sehatnya dan
menjelma ajaib. Saat itulah dia dijuluki
selaku Pria Tua Yang Bergigi Besi .
menciptakan beliau menjadi sangat frustasi dan dahulu hilanglah asumsi logika sehatnya dan
menjelma ajaib. Saat itulah dia dijuluki
selaku Pria Tua Yang Bergigi Besi .
Suatu hari beliau telah sukses menangkap
tawanan perang, dan di dikala tawanan perang itu
di interogasi, sang Jenderal sering memainkan
gigi-giginya yang tajam buat mengancamnya.
Bahkan sang Jenderal mulai menggigitnya,
merobek kulitnya sampai menjadi dua pecahan daging dan melukainya hingga
tawanan itu menderita dan berujung dengan
ajal. Suatu malam, di kabarkan bahwa
beberapa tahanan di sel sudah menghilang
secara misterius, dan keesokan harinya di sel
mereka telah di temukan beberapa genangan darah di lantai sel.
tawanan perang, dan di dikala tawanan perang itu
di interogasi, sang Jenderal sering memainkan
gigi-giginya yang tajam buat mengancamnya.
Bahkan sang Jenderal mulai menggigitnya,
merobek kulitnya sampai menjadi dua pecahan daging dan melukainya hingga
tawanan itu menderita dan berujung dengan
ajal. Suatu malam, di kabarkan bahwa
beberapa tahanan di sel sudah menghilang
secara misterius, dan keesokan harinya di sel
mereka telah di temukan beberapa genangan darah di lantai sel.
Pada awalnya, para
penjaga sel sudah menerka bahwa para tahanan
sudah melarikan diri, namun kemudian ada
saksi yang menyaksikan bahwa ada seseorang yang
telah membuka dua sel tahanan di tengah
malam, dan orang itu melakukan memakan hidup- hidup para tawanan sel lalu menjilati sisa-sisa
tulang yg masih berlumuran darah dan
membuah sisa bangkainya ke hutan, sangat
menakutkan! Karena perilakunya yg sungguh
mencurigakan, sang Jenderal pun menjadi buah
bibir di markasnya dan ia mulai kehilangan kehormatanya dari pasukannya. Kemudian sang Jenderal pun telah diadili di
ruang sidang militer dan di berikan pidana
bahwa beliau sudah bersalah atas pembunuhan dan
kanibalisme. Pengadilan menjatuhkan hukuman
kepadanya penjara seumur hidup, tapi
sehabis beliau mendekam selama sesuatu hari di sel, beliau sudah menghilang dari selnya dan sudah sukses
melarikan diri ke hutan.
penjaga sel sudah menerka bahwa para tahanan
sudah melarikan diri, namun kemudian ada
saksi yang menyaksikan bahwa ada seseorang yang
telah membuka dua sel tahanan di tengah
malam, dan orang itu melakukan memakan hidup- hidup para tawanan sel lalu menjilati sisa-sisa
tulang yg masih berlumuran darah dan
membuah sisa bangkainya ke hutan, sangat
menakutkan! Karena perilakunya yg sungguh
mencurigakan, sang Jenderal pun menjadi buah
bibir di markasnya dan ia mulai kehilangan kehormatanya dari pasukannya. Kemudian sang Jenderal pun telah diadili di
ruang sidang militer dan di berikan pidana
bahwa beliau sudah bersalah atas pembunuhan dan
kanibalisme. Pengadilan menjatuhkan hukuman
kepadanya penjara seumur hidup, tapi
sehabis beliau mendekam selama sesuatu hari di sel, beliau sudah menghilang dari selnya dan sudah sukses
melarikan diri ke hutan.
Selama bertahun- tahun pihak militer telah berusaha untuk melacaknya di hutan, tetapi mereka tak dapat
menemukan jejaknya, ia sudah di cap selaku
tawanan yg melarikan diri. Di pihak militer pun telah membuat pengumuman di berbagai
media dengan suatu topik Peringatan : Pria bau tanah bergigi besi sudah menghilang dari sel,
hidup atau mati segera hubungi kami! Namun sayangnya langkah-langkah ini sama sekali tidak
membuahkan hasil apapun, entahlah ia telah pergi kemana? dan tidak ada seorang pun yg
tau keberadaanya, Warga pun sungguh khawatir
dengan tawanan itu karena dikabarkan
tawanan itu merupakan orang yang tidak waras dan seorang kanibalisme.
menemukan jejaknya, ia sudah di cap selaku
tawanan yg melarikan diri. Di pihak militer pun telah membuat pengumuman di berbagai
media dengan suatu topik Peringatan : Pria bau tanah bergigi besi sudah menghilang dari sel,
hidup atau mati segera hubungi kami! Namun sayangnya langkah-langkah ini sama sekali tidak
membuahkan hasil apapun, entahlah ia telah pergi kemana? dan tidak ada seorang pun yg
tau keberadaanya, Warga pun sungguh khawatir
dengan tawanan itu karena dikabarkan
tawanan itu merupakan orang yang tidak waras dan seorang kanibalisme.
Dan sampai ketika ini, sang
Jenderal alias pria renta bergigi besi itu tidak sukses di temukan dan menghilang secara
misterius di hutan Vietnam.
Jenderal alias pria renta bergigi besi itu tidak sukses di temukan dan menghilang secara
misterius di hutan Vietnam.
Posting Komentar