Kiriman Member : Rasyd Pradana
CSH - Assalamualaikum.wr.wb Nama aku Rasyd Pradana. Saya mulai menceritakan pengalaman saya yang sampai kini membuat bulu kuduq aku merinding, tapi maaf bila ceritanya tidak seru.
Waktu itu saya baru pindah dari Tangerang ke Sanggau (suatu kabupaten di Kalimantan Barat). Saya ke Sanggau sebab ikut dengan orang renta aku yg juga pindah, dan aku pindah pada tahun 2010 silam, tepatnya pada saat pertarungan terakbar di dunia atau piala dunia.
Pada saat itu aku ikut acara nonton bersamapertandingan piala dunia di taman akrab jembatan gantung yang ada di lingkungan Kantu. Karena jarak erat maka aku berlangsung kaki dari rumah,Saya berangkat nonton hanya seorang diri.
Ketika babak pertama usai aku ingin membeli rokok dan karenanya saya pun mencari kios, tapi semua kios tutup. Saya pun berjalan menyusuri jalan Ahmad Yani. Ketika aku mendapat gang, aku menyaksikan diujung gang tersebut ada cahaya yang aku kira ada kiosnya. Saya pun mencoba menyelidiki dan saya pun masuk gang tersebut.
Di gang tersebut ada sebuah surau yg terletak di tengah2 gang. Ketika aku mulai masuk gang saya mendengar suara "Arggrrrr... rrrr", saya kira itu cuma suara Suara pohon bambu yang terkena angin, dan aku pun melanjutkan berjalan tanpa curiga sama sekali. Ketika aku nyaris mendekati surau tersebut saya mendengar suara "HUUU... HUUU", seperti wanita menangis. Karena cuma samar2 maka aku tetap berjalan.
Dan dikala Saya sempurna berada di depan surau, suara tangisan perempuan itu kian keras terdengar. "HUUU... HUUU... HHHUUU... HUUUU". Saya sontak hanya terdiam, dan bulu kuduk aku pribadi bangun. Ketika aku menoleh kebelakang tak ada siapa2, dan aku menengok ke arah surau itu.
Alangkah kagetnya aku, karena disebelah surau itu ada belum dewasa kecil berparas pucat seolah-olahterbang terbang-layang tak menginjakan kaki ditanah dan di belakangnya itu ternyata ada pemakaman, dan banyak pohon pisang serta pohon bambu. Saya pun berbalik arah untuk kembali acara nonton bersamatadi. Namun dikala aku berjalan, suara itu mengikuti aku. Saya pun lari sekuat tenaga dengan mengeluarkan langkah seribu dan kesannya aku hingga di tempat saya acara nonton bareng tadi dan suara dan hantu anak kecil itupun menghilang.
Esoknya saya demam tinggi... dan aku bertanya ke orangtua saya yg Asli Sanggau. Kata orangtua saya memang bila orang gres biasanya di bagi seperti itu cuma selaku suatu perkenalan saja...
Sekian cerita saya. Sekali lagi maaf bila ceritanya kurang seru. Wasalamulaikum wr.wb
Waktu itu saya baru pindah dari Tangerang ke Sanggau (suatu kabupaten di Kalimantan Barat). Saya ke Sanggau sebab ikut dengan orang renta aku yg juga pindah, dan aku pindah pada tahun 2010 silam, tepatnya pada saat pertarungan terakbar di dunia atau piala dunia.
Pada saat itu aku ikut acara nonton bersamapertandingan piala dunia di taman akrab jembatan gantung yang ada di lingkungan Kantu. Karena jarak erat maka aku berlangsung kaki dari rumah,Saya berangkat nonton hanya seorang diri.
Ketika babak pertama usai aku ingin membeli rokok dan karenanya saya pun mencari kios, tapi semua kios tutup. Saya pun berjalan menyusuri jalan Ahmad Yani. Ketika aku mendapat gang, aku menyaksikan diujung gang tersebut ada cahaya yang aku kira ada kiosnya. Saya pun mencoba menyelidiki dan saya pun masuk gang tersebut.
Di gang tersebut ada sebuah surau yg terletak di tengah2 gang. Ketika aku mulai masuk gang saya mendengar suara "Arggrrrr... rrrr", saya kira itu cuma suara Suara pohon bambu yang terkena angin, dan aku pun melanjutkan berjalan tanpa curiga sama sekali. Ketika aku nyaris mendekati surau tersebut saya mendengar suara "HUUU... HUUU", seperti wanita menangis. Karena cuma samar2 maka aku tetap berjalan.
Dan dikala Saya sempurna berada di depan surau, suara tangisan perempuan itu kian keras terdengar. "HUUU... HUUU... HHHUUU... HUUUU". Saya sontak hanya terdiam, dan bulu kuduk aku pribadi bangun. Ketika aku menoleh kebelakang tak ada siapa2, dan aku menengok ke arah surau itu.
Alangkah kagetnya aku, karena disebelah surau itu ada belum dewasa kecil berparas pucat seolah-olahterbang terbang-layang tak menginjakan kaki ditanah dan di belakangnya itu ternyata ada pemakaman, dan banyak pohon pisang serta pohon bambu. Saya pun berbalik arah untuk kembali acara nonton bersamatadi. Namun dikala aku berjalan, suara itu mengikuti aku. Saya pun lari sekuat tenaga dengan mengeluarkan langkah seribu dan kesannya aku hingga di tempat saya acara nonton bareng tadi dan suara dan hantu anak kecil itupun menghilang.
Esoknya saya demam tinggi... dan aku bertanya ke orangtua saya yg Asli Sanggau. Kata orangtua saya memang bila orang gres biasanya di bagi seperti itu cuma selaku suatu perkenalan saja...
Sekian cerita saya. Sekali lagi maaf bila ceritanya kurang seru. Wasalamulaikum wr.wb
Posting Komentar