Kiriman member : Ervan Syah
Hotel ini dibangun pada tahun 1970an oleh seorang pebisnis asal Naha, ibukota Okinawa, yg ingin memanfaatkan lokasi disebelah situs reruntuhan istana Nakagusuku selaku kompleks perhotelan. Para penduduk sekitar memperingatkannya bahwa daerah itu yakni daerah keramat (ada banyak makam renta serta terlupakan di hutan itu ) tapi dia tetap melanjutkan bisnisnya dan menghabiskan jutaan yen buat membangun hotelnya.
Beberapa biksu dari kuil didekatnya tiba dan mengatakan padanya bahwa konstruksi hotelnya terlalu akrab dengan sebuah gua keramat dengan arwah ingin tau didalamnya. Namun beliau menolak buat berhenti. Beberapa pekerja dahulu mengundurkan diri sesudah mendengar dongeng tersebut.
Dan yg lainnya dahulu berhenti saat sahabat-teman mereka yg masih bertahan disana banyak yg tewas oleh kecelakaan-kecelakaan abnormal. Akhirnya, sang pengusaha berupaya keras bagi mengambarkan bahwa hotelnya tak berhantu dengan menginap di dalam konstruksi bangunan tersebut sampai tamat dibangun.
Namun sehabis 3 malam beliau menginap di dalam konstruksi bangunan hotelnya ia menjadi aneh dan dahulu jatuh gulung tikar sampai dirawat di rumah sakit jiwa. namun beberapa usulan mengatakan dia bunuh diri 2 minggu kemudian.
Rumor lain mengatakan seorang biksu pernah tinggal disana dan mendirikan suatu altar untuk menenangkan arwah-arwah yg penasaran. Bagian yg lain dari hotel ini dibilang pernah dipakai selaku tempat pelacuran dan terdapat bekas-bekas percikan api misterius didalamnya. Sepertinya ada dua ruangan yg masih terdapat furnitur yang terabaikan didalamnya dan kelambu yang sudah robek disana sini serta tikar-tikar tatami.
Rumor lain mengatakan seorang biksu pernah tinggal disana dan mendirikan suatu altar untuk menenangkan arwah-arwah yg penasaran. Bagian yg lain dari hotel ini dibilang pernah dipakai selaku tempat pelacuran dan terdapat bekas-bekas percikan api misterius didalamnya. Sepertinya ada dua ruangan yg masih terdapat furnitur yang terabaikan didalamnya dan kelambu yang sudah robek disana sini serta tikar-tikar tatami.
Posting Komentar