Kiriman member : Lina ana
Dua orang sahabat sekamar di perguruan tinggi tinggi berada pada kelas sains yang serupa. Guru baru saja mengingatkan mereka ihwal hari paruh waktu selanjutnya dikala sahabat yg satu - mari kalian sebut saja namanya Juli - diajak untuk tiba ke pesta besar oleh pemuda paling keren di sekolah. sedangkan sobat yang lainnya, Meg, sungguh tidak kesengsem bagi mengikuti program itu alasannya adalah ingin menjadi seorang mahasiswa tekun, beliau mengambil catatan mengenai apa ujian tengah semester yang mau dihadapinya.
Setelah beberapa waktu ia digoda dengan sahabat kencannya, Juli kesudahannya ikut dalam pesta itu, sementara Meg sungguh-sungguh bersiap bagi kencan besar dengan buku-bukunya. Pada saat menjelang malam, Juli menghabiskan berjam-jam waktunya bagi berkemas-kemas buat pergi ke pesta sementara Meg akan belajar.
Juli menjajal untuk membujuk Meg untuk pergi, tapi beliau bersikeras bahwa dia tak ingindan ia mulai mencar ilmu biar mampu lulus dalam cobaan. Mereka berdua sungguh dekat dan Juli tak senang meninggalkan Meg di kamar kebosan sementara dia keluar bersenang-senang.
Juli akhirnya menyerah, dan mengatakan bahwa ia mulai berguru dengan cepat di kelas keesokan harinya. pada karenanya juli pergi ke pesta dan bersenang-bahagia dengan sobat kencannya. Dia kembali ke asrama sekitar pukul 2 pagi dan memutuskan untuk tak membangunkan Meg.
Dia pergi tidur dan akan merasa nervous ihwal ujian tengah semester yg mulai dihadapinya dan menetapkan ia mulai bangun pagi-pagi untuk meminta dukungan Meg. Saat beliau bangun beliau dahulu pergi untuk membangunkan Meg. Meg melakukan berbaring tengkurap, dan kelihatannya melakukan tertidur. Juli menggulingkan tubug Meg dan menyaksikan wajah Meg yg sungguh panik. Juli, menetapkan buat menyalakan lampu meja.
buku pelajaran Meg masih terbuka dan dibanjiri oleh darah Meg. Meg sudah dibantai. Juli, yang sungguh-sangat panik , terjatuh ke lantai dan mendongak cuma buat menyaksikan goresan pena dinding,yah tulisan itu tertulis di dinding dengan darah Meg: "Tidakkah Kamu senang kamu tak menyalakan lampu!"
***END***
Setelah beberapa waktu ia digoda dengan sahabat kencannya, Juli kesudahannya ikut dalam pesta itu, sementara Meg sungguh-sungguh bersiap bagi kencan besar dengan buku-bukunya. Pada saat menjelang malam, Juli menghabiskan berjam-jam waktunya bagi berkemas-kemas buat pergi ke pesta sementara Meg akan belajar.
Juli menjajal untuk membujuk Meg untuk pergi, tapi beliau bersikeras bahwa dia tak ingindan ia mulai mencar ilmu biar mampu lulus dalam cobaan. Mereka berdua sungguh dekat dan Juli tak senang meninggalkan Meg di kamar kebosan sementara dia keluar bersenang-senang.
Juli akhirnya menyerah, dan mengatakan bahwa ia mulai berguru dengan cepat di kelas keesokan harinya. pada karenanya juli pergi ke pesta dan bersenang-bahagia dengan sobat kencannya. Dia kembali ke asrama sekitar pukul 2 pagi dan memutuskan untuk tak membangunkan Meg.
Dia pergi tidur dan akan merasa nervous ihwal ujian tengah semester yg mulai dihadapinya dan menetapkan ia mulai bangun pagi-pagi untuk meminta dukungan Meg. Saat beliau bangun beliau dahulu pergi untuk membangunkan Meg. Meg melakukan berbaring tengkurap, dan kelihatannya melakukan tertidur. Juli menggulingkan tubug Meg dan menyaksikan wajah Meg yg sungguh panik. Juli, menetapkan buat menyalakan lampu meja.
buku pelajaran Meg masih terbuka dan dibanjiri oleh darah Meg. Meg sudah dibantai. Juli, yang sungguh-sangat panik , terjatuh ke lantai dan mendongak cuma buat menyaksikan goresan pena dinding,yah tulisan itu tertulis di dinding dengan darah Meg: "Tidakkah Kamu senang kamu tak menyalakan lampu!"
***END***
Posting Komentar