Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Pesugihan


Fadli Hafidz‎
9 Oktober 2014

CSH - Yani sesungguhnya seorang ibu rumah tangga yg bagus. Ia juga pekerja keras yang tak gampang putus asa. Sejak menjadi isteri Udin, masih menjadi tulang punggung keluarga. Karena, Udin cuma bisnis-bisnis yg tak jelas yg tidak menciptakan uang.

Untuk memenuhi kebutuhan, Yani berdagang busana. Mulanya, hanya skala kecil saja. Berkat keuletannya, usaha itu semakin maju. Udin suaminya masih belum mampu menciptakan duit sendiri. Ia memang membantu Yani berjualan, namun seringkali Udin memboroskan uang hasil usaha yani dengan mabuk dan judi.

Kini perjuangan Yani cukup maju dengan omset meraih jutaan rupiah. Untuk membuatkan usahanya, Yani meminjam duit pada Bank dengan mengagunkan rumah dan tanahnya. Uang tersebut di percayakan pada Elin, karyawannya yg melakukan pekerjaan cukup lama.

Namun, Elin yg beliau percayai itu menjinjing kabur uang bantuan tersebut. Sementara pihak Bank tidak mautahu dengan permasalahan Yani. Di tambah lagi suaminya malah meninggalkannya.

Terjepit utang dan dendam, Yani berpikir bagi mencari duit dengan jalan pintas. Melalui seorang temannya, beliau diantarkan ke sebuah daerah pesugihan. Menurut temannya, pesugihan itu bisa menumbalkan musuhnya.

Singkat dongeng, sesudah merencanakan patokan seperti berbagai macam buah dan kembang tujuh rupa serta bersiap menanggung seluruh resikonya, Yani pun berangkat. Bersama juru kunci, Yani menyusuri rawa-rawa dan pantai menuju sebuah goa di bibir jurang. Mereka datang di goa itu sehabis hari merangkak gelap.

Di depan verbal goa juru kunci mulai membaca mantera dengan ritual yg tidak di mengetahui Yani. Usai itu, juru kunci mempersilahkan Yani masuk ke dalam goa sambil membisikan beberapa anjuran .

Hingga tengah malam, Yani masih duduk tepekur di depan sajen dalam goa yang gelap gulita. Hanya setitik lilin kecil yg samar membias ke setiap sudut goa yang luas dan tinggi itu. Lewat pukul satu Yani dikagetkan suara gemuruh angin. Sedetik dahulu di hadapannya sudah berdiri sosok makhluk tinggi besar. 

Sambil berkacak pinggang, sosok itu membentak Yani.

"Siapa kau, beraninya membangunkan tidurku?"
"Saya Yani Mbah. Saya tiba bagi meminta kekayaan pada Mbah,"
"Ha...ha...ha... saya telah menduga. Apa yg bisa kau berikan untukku?" tanya sosok itu sambil tertawa.
"Saya mulai menumbalkan Elin. Bekas karyawan saya," jawab Yani.
"Aku tak inginorang yg yang lain,"
"Kalau begitu, bagaimana dengan suami saya Mbah,"
"Aku juga tidak mau manusia kotor seperti suamimu. Aku minta anakmu, ibumu atau ayahmu sendiri," pintanya, menciptakan Yani terkejut .
"Saya mesti berpikir dahulu, Mbah,"
"Tapi kamu sudah datang dan menggangguku. Aku tidak mulai melepaskanmu tanpa syarat. Bawa ini dan simpan di rumahmu, saya akan tiba dalam 25 hari," hardik sosok itu sambil melemparkan batu kecil pada Yani. Setelah itu beliau menghilang.

Tiba di rumah, Yani merasa lelah sekali. Namun dikala anak pertamanya dulu disusul adiknya memeluk Yani rasa letih itu perlahan sirna. Tidak, saya tak akan menumbalkan anak-anakku. Aku lebih baik hidup miskin ketimbang mesti kehilangan buah hatiku.

Sudah 7 hari yani berada di rumah sesudah kembali dari daerah pesugihan. Pikirannya masih terusik dengan ucapan sosok penunggu goa itu. Ad interim batu kecil pertolongan sosok itu, ia simpan di lemari. Sore selepas maghrib, ada yg asing di lemari pakaian Yani. 

Seisi rumah menjadi gempar dan berdatangan ke kamar Yani. Ia menenangkan seluruhnya dengan mengatakan tidak ada apa-apa di kamarnya. Setelah seluruh meninggalkan kamarnya, Yani menghampiri lemari dan menilik batu itu. 

Sahih, suara asing itu memang dari watu tersebut. Bahan yani mendengar bunyi sosok penunggu goa menagih akad. "Mana janjimu, Yani. Aku tiba buat meminta tumbalmu." Setelah itu suasana kamar kembali sepi.

Malam itu situasi rumah Yani betul-betul aneh. Menyeramkan tak seperti umumnya. Angin hambar bertiup kencang hanya di sekitar rumahnya, berputar-putar membentuk beliung. Lolongan anjing dan binatang malam mirip memberi pertanda jelek pada penghuni rumah itu.

Lewat tengah malam terdengar bunyi menggelegar di atas wuwungan rumah. Ternyata bunyi itu berasal dari bola api sebesar buah kelapa yg menghantam rumah itu. Seiring dengan suara menggelegar itu, ayah Yani terdengar berteriak dari kamarnya sambil mengucap asma Allah. 

Kontan Yani bangkit dan berlari menuju kamar orang tuanya. Ia melihat ayahnya kejang-kejang sambil memegang kepalanya. Ibunya panik, berteriak minta tolong sambil menangis. 

Untungnya, ayah Yani bukan orang asal-asalan. Ia tetap tenang sambil selalu mengucap asma-asma Allah. Mulut orang bau tanah itu tidak henti-hentinya membaca ayat-ayat suci Al Qur'an.

Setengah jam lebih situasi di kamar itu benar-benar ketakutan. Mereka tak mengetahui apa yang terjadi dengan orang bau tanah itu. Hanya Yani yang merasa bersalah dengan kejadian itu. "Yani, apa yang kau simpan di lemari bajumu. Bawa kemari," begitu risikonya ayah Yani berucap.

Seperti tersambar petir di siang bolong muka Yani merah saga. Kemudian dia mengambil batu yang ada di lemarinya dan menunjukkan pada sang ayah. "Kamu rupanya telah salah jalan Yani. Malam ini ayah mulai mengembalikan setan ini pada tempatnya,"

Malam itu juga ayahnya membacakan ayat-ayat suci sambil menggenggam kerikil itu. Entah berapa lama dan apa saja yg dibaca, Yani tak tahu. "Besok pagi kau mesti buang watu ini ke sungai. Untung setan itu mengunjungi ayah, kalau saja mereka mengunjungi ibu atau anak-anakmu, ayah tak mampu membayangkan apa yg terjadi," tuturnya sambil menawarkan batu tersebut pada Yani.

Esok pagi, Yani membawa kain kecil ke sungai di belakang rumahnya. Ia mencampakkan kerikil yang terbungkus kain putih itu ke sungai.


Tiga bulan sudah berlalu semenjak peristiwa malam itu. Yani masih tidak jarang didatangi sosok penghuni goa itu. Tapi kali ini ia bisa melawan dan menghalau setan pesugihan tersebut. Untuk menyingkir dari efek setan itu, dia mengungsi ke rumah kakaknya yang tinggal di lain kota.



  Baca Juga Cerita Lainnya :


Label:

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget