Gadis Penunggu Sungai

Cerpen Misteri

Ada seorang gadis berumur 16 tahun berjulukan Carla yang tinggal disebuah rumah sakit jiwa. Carla sebelumnya yakni anak yang berilmu, suka bergaul, cantik dan tak ada seorangpun yang bisa menduga atau mengenali kenapa gadis mirip itu mampu sampai tinggal di rumah sakit jiwa.

Satu satunya hal yg salah yang dapat dokter temukan dari dirinya ialah suatu fakta bahwa anak ini tak pernah mau bicara. Orang tuanya bersumpah bahwa sebelumnya Carla terus bersikap baik dan tidak pernah mengalami persoalan serius hingga maut saudari kembarnya, Natalia. Mayat Natalia didapatkan mengambang disebuah sungai didekat rumah mereka pada tanggal 17 juli.

Nir ada seorangpun yang dapat menerangkan kenapa ia berada disana atau bagaimana dia dapat hingga tenggelam. Hal tersebut sangatlah misterius dan begitu mencurigakan. Setelah pemeriksaan panjang dijalankan, polisi dulu menyimpulkan bahwa hal ini ialah sebuah kecelakaan. Namun segala masyarakatkota selalu bertanya tanya, kesimpulan dari pihak kepolisian tak memuaskan mereka.

Satu hal yg sungguh janggal adalah badan Natalia diikat. Pertanyaannya yaitu, apakah ia mengikat dirinya sendiri? Ataukah ada orang yang yang lain yang mengikatnya dan membunuhnya dengan cara menceburkan tubuhnya kedalam sungai sehingga karam? Sejak akhir hayat saudaranya, Carla bertingkah sungguh aneh dan janggal. Orang tuanya sering-sering terbangun ditengah malam dan menemukan ranjang dikamar Carla sudah kosong.

Mereka senantiasa memperoleh dirinya masih mengenakan baju tidur berdiri ditepian sungai, memegang tali ditangannya. Dia selalu pergi kesungai diwaktu yg sempurna sama saat mayat saudaranya ditemukan – pukul 12.43 malam dini hari. Mereka amat khawatir bahwa putrinya hendak melukai dirinya sendiri, maka kedua orang bau tanah Carla dahulu memasukannya kedalam rumah sakit jiwa. Mereka berpikir bahwa hal ini demi kebaikan putrinya tersebut. Setelah Carla tinggal sekitar 10 bulan di rumah sakit jiwa, dokter mengatakan pada kedua orang tuanya bahwa Carla telah diperbolehkan pulang.

Namun orangtua Carla menolak hal ini. Mereka menyampaikan bahwa perayaan hari ajal Natalia dalam waktu dekat datang dan mereka khawatir kalau kemudian Carla akan membunuh dirinya sendiri. Maka jadinya lalu Carla tetap dikurung dirumah sakit jiwa tersebut. 

Tepat pada tanggal 17 juli, orang tua Carla tiba menjenguk putri mereka di rumah sakit. Mereka melihat keadaan putrinya dari balik jendela beling yg berada di pintu besi dari selnya. Tiba tiba Carla bertingkah gila dan mulai menggila tanpa alasannya adalah, ia berlari berkeliling kamar dan berulangkali menghantamkan dirinya kedinding ruangan.

Para dokter secepatnya masuk kedalam selnya dan harus bergumuldengan sulit payah buat dapat menenangkannya dilantai. Carla tetap selalu berteriak seperti orang kesetanan : “lepaskan Carla! Tidak! Carla! Aku mohon jangan!” Akhirnya dokter terpaksa mesti menyuntik gadis malang ini memakai obat penenang. Orang tuanya dengan ngeri melihat segala hal ini, dan hasilnya Carla tertidur walaupun terlihat sangat tak nyaman. “ia mirip orang kerasukan” kata sang ibu sehabis berdiskusi selang beberapa waktu lamanya, orang tuanya menetapkan bagi membahas hal ini dengan seorang pendeta. Beberapa jam berikutnya, pendeta itupun datang.

Orang bau tanah Carla kemudian menceritakan padanya keseluruhan dongeng yang menimpa putri mereka- bagaimana kerabat kembar Carla sudah tewas karam dalam sebuah peritiwa yg janggal dan misterius,ihwal bagaimana Carla secara datang datang berhenti menyampaikan setelah maut Natalia, serta bagaimana Carla telah berteriak dan menjerit jerit dengan tak terkontrol. Rahib dahulu menyelidiki Carla dengan seksama dan kemudian mengajak orang tuanya menuju ke ruang tunggu bagi mengatakan dengan mereka. “kalian benar” kata sang pendeta. “putrimu, Carla, memang benar benar dirasuki. Dan roh jahat yang merasukinya tak yang yang lain yaitu roh dari saudarinya yg sudah meninggal, Natalia.

Aku menduga bahwa beliau telah kerasukan semenjak Natalia tewas karam di sungai tersebut. Natalia senantiasa berusaha buat membunuhnya sejak ketika itu”. 

Orang renta Carla tentu saja sungguh shock mendengar hal ini, dan mereka akan menangis. “tunggu sebentar” kata sang pendeta datang tiba. “tanggal berapa kini?” dia menjangkau suatu surat kabar. Tanggal yg tertera adalah tanggal 17 juli, tanggal dimana Natalia didapatkan tewas. “dan jam berapa kini?” teriak sang pendeta. Dia lalu menyaksikan kearah jam, dan dikala itu pertanda pukul 12.43, satu menit sebelum mayit Natalia ditemukan. Melihat hal ini sang pendeta kembali berteriak dengan nervous “kami cuma milik sesuatu menit buat menyelamatkan nyawa putri kami”.

Pendeta dan orang renta Carla segera berlari menyusuri koridor menuju sel kamar Carla. Pintunya telah terbuka dan ruangan kecil sempit itu sudah kosong. “dimana Carla?” jerit sang pendeta. “beliau sedang mandi” jawab dokter yg kebetulan melintas. Rahib dan orang renta Carla secepatnya berlari menuju kamar mandi dan mendobrak pintunya. Namun mereka telah telat. Carla sudah tewas tergantung diatas bath tube. Sebuah tali ditemukan melingkar dilehernya, dan Carla tergantung di tali tirai. Matanya melotot dan menonjol keluar, wajahnya terlihat biru keunguan, dan kepalanya tergantung dalam sudut yang ganjil. Mereka menyaksikan ada jejak kaki yang masih lembap dilantai kamar mandi. Di dinding terdapat goresan pena yg ditulis memakai darah :

“kau sudah membunuhku dan kini kau mulai mati
bersamaku”

Menurut kesaksian orang orang, orangtua Carla tak
pernah pulih dari rasa berduka atas ajal dua
putrinya. Sampai sekarang, sepuluh tahun sehabis
ajal Carla, setiap malam sebelum tidur, orang bau tanah
yang bersedih ini mulai terus berhenti di kamar putri mereka yg kosong dan mengucapkan :

“selamat tidur Carla! Selamat tidur Natalia!”

Dan setiap malam pada pukul 12.43, dua sosok hantu
gadis ini mulai muncul kelihatan saling bergandeng tangan
menyusuri sungai.