Di Hadang Kuntilanak

Leo Okwandi Putra

2 Juni 2014 11:50

CSH - Min, tolong di share yaa Kisah ini gres aku alami bulan mei kemarin, tepatnya tgl 28 hari sabtu 2014. Aku sedang pekerjaan disalah sesuatu perusahaan jasa punya pekalongan, dan pada ketika itu saya bertugas di kawasan solo, tepatnya mess kantor ku di kawasan papahan, karanganyar jateng.

Setelah pulang kerja sekitar jam 12 siang, saya pergi ke kawasan pacarku di daerah boyolali. Yaa maklum tgl 29 atau esoknya saya harus pulang ke rumah karena ada keperluan keluarga, jadi saya sempatkan bagi malmingan untuk terakhir kalinya sebelum aku kembali ke solo.

Siang itu saya meluncurr ke tempat tinggal pacarku melalui tempat bekonang (salah sesuatu jalan alternatif menuju solo, karena jalan kota sedang ada proyek fly over).

Demi cinta aku rela meskipun mesti melalui jalan yang agak memutar, DEMI CINTA YA BROOO ! Aku menghabiskan waktu dirumahnya, detik, menit, jam tak terasa aku tinggalkan bersama sang pujaan hati.

Pukul 19.00 WIB saya pamit pulang karena banyak yg mesti saya persiapkan bagi kebutuhan pulang, niat hati ingin melalui jalur kota sambil menikmati malam, tapi tidak didugadan disangka jalur kota ditutup alasannya ada acara isra' mi'raj.

Dengan sedikit kecewa aku melewati jalur keberangkatan Sedikit citra jalur yang kulalui merupakan jalur yang gelap tanpa cahaya, maklum melalui tengah sawah buat mengurangi waktu tempuhku. Jalur cukup padat di kawasan bekonang, karena banyak muda mudi yang ingin pergi berkencan di malam minggu.

Tanpa pikir panjang aku melewati jalur shortcut, adalah melalui jalan aspal tengah sawah dinpinggiran desa 1,2,3,10 meter aku tinggalkan tanpa kendala memiliki arti, tapi mesti tetap jeli karena jalur yg hampir tanpa penerangan. Naas sungguh naas nasib ku mitra, ditengah jalan motorku mogok (padahal bensinku masih banyak dan mesin motor yang wajar terawat).

Ku coba cek pengapian motorku, semua wajar betul-betul wajar . Tapi kenapa ga mau hidup mesinnya, terpaksa saya dorong motorku dengan agak menggerutu. Belum genap 10 meter aku mendorong, saya disapa wanita di depan warung yg kebetulan telah tutup. " kenapa motornya mas ? Kok ga di naikin ? ", singkat saja saya bilang " mogok". "Istirahat dahulu to mas" perempuan itu berkata lagi.

dengan agak kesal saya ingin menjawab kata-katanya. Belum sempat aku menjawab, saya telah dibentuk kaget menyaksikan wujud wanita itu yg ternyata cuma bagian pinggang ke atas, dia bersandar di depan pagar warung yang sudah tutup itu.

Wanita itu menyeringai lalu tertawa terkikih mirih suara hantu di televisi, dikala itu saya cuma bisa merem, badanku lemas dan menjajal berdoa dalam hati, keringat hambar akan keluar dari pori-pori kulit ku. Tak tau berapa usang saya membeku disana, sampai akibatnya aku di tepuk pundaknya oleh seseorang.

Syukurlah ada beberapa warga yang tampaknya sedang ingin menuju sawah (dilihat dari pakaian dan sepatu boot yg dipakai, mungkin mau nyari kodok. Aarrrrgghhh era bodo, yg penting aku selamat). " kenapa mas ?" Orang itu bertanya, " m-mogok pak " saya coba tenang, " coba tidak nyalakan mesinnya ", orang itu memberikan pinjaman. Jreeennngggg, motor pribadi hidup dengan sekali stater ( sempruullll, salam hati menghujat) .

Aku mengucapkan terima kasih kepada bapak tersebut alasannya sudah membantu Tapi satu hal yg saya amati dari pesan orang tersebut sebelum aku pergi

" HATI-HATI MAS, NANTI KETEMU SETAN " Aku hanya bisa menjawab dalam hati ( udah dari tadi kaliiii). Dan mungkin saya kapok pulang malam lewat sana lagi SEKIAN.