CSH - Malam itu telah lewat tengah malam. Makun sedan berbaring di musalla yg terletak di Tempat Pemakaman Generik (TPU) Taman Langgeng, Seipanas. Ia belum begitu lelap, matanya gres saja terpejam.
Belum berapa usang mata penggali kubur itu terlelap, datang-datang timbul seorang bocah berusia sekitar tiga tahun dari pintu musalla. Tiba-datang saja si bocah ini minta gendong sama Makyun yang antara sadar dan tidak, alasannya adalah baru saja tertidur. Alasan si bocah, rumahnya kebanjiran.
Karena merasa kasihan menyaksikan sang bocah yang sedang lembap kuyup, Makun pun langsung mendekati bocah itu. Si penggali kubur itu pun pribadi menggendong bocah yang tak dikenalnya tadi.
Tapi, tanpa diduga, Makun terkejut . Bocah yg digendongnya itu tiba-tiba menghilang. Sejenak pria berusia 40 tahun itu terdiam dan memikirkan apa yg baru saja dialaminya. “Baru saya ingat, siang tadi saya gres menggali kuburan bagi bocah,” katanya bercerita dikala dijumpai di TPU Taman Langgeng tempatnya melakukan pekerjaan itu.
Keesoakan harinya, Makun yang ingin tau segera mendatangi kuburan bocah yang digalinya. Ternyata, kuburan itu tergenang air alasannya gres saja habis hujan. Barulah Makun sadar apa yg dialaminya tadi malam. Makyun pun eksklusif menyedot air yang menggenangi kuburan bocah tadi.
Peristiwa ini, kata Makyun yaitu salah sesuatu peristiwa abnormal yg kerap dialaminya selama menjadi penggali kuburan. Kejadian tadi, dialaminya sekitar tahun 2007 kemudian.
Keanehan yang lain yg pernah dialaminya selama sepuluh tahun menjadi penggali kubur, dikala menggali kuburan mayat korban kecelakaan lalulintas. “Saat itu saya menggali dari jam 11 siang hingga Maghrib,” Makyun melanjutkan ceritanya.
Yang menciptakan Makyun heran, sepanjang waktu itu, beliau menggali sebanyak tiga lubang. Tapi, terus saja lubang yang digalinya digenangi air. Dari dasar galian, ada sumber air yang keluar begitu deras. “Kalau dikuras tidak tekejar,” katanya lagi.
Akhirnya di lubang ketiga, barulah beliau berahasil menggali seperti umumnya. “Padahal di tempat itu tanahnya tidak becek, kalau pun ada air, tak sebanyak itu,” tuturnya menambahkan.
Ada juga peristiwa saat menggali lubang yg begitu sulit. “Digali watu semua. Kalau tidak salah waktu itu korban bunuh diri,” katanya. Nah, inilah dongeng-cerita Makyun yg menurutnya gila selama dia menjadi penggali kuburan.
Posting Komentar