Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Cerita Hantu Perempuan Memesan Bakso (Cerita Kasatmata)

Cerita Hantu Wanita Memesan Bakso ini diangkat dari kisah positif kejadian yang dialami Supeno, salah seorang pedagang bakso keliling di Jakarta Timur. Cerita Hantu memang cukup menyenangkan, terlepas dari percaya atau tak, kisah hantu memang ada di masyarakat. Peristiwa ini terjadi lima tahun yang kemudian, pas Malam Jum’at Kliwon saat Supeno melakukan mengelilingi di sebuah perkampungan menjajakan bakso. Berikut ini yakni Cerita Hantu Wanita MemesanBakso.

Malam itu, lima tahun yang dahulu, tidak seperti lazimnya jalanan di perkampungan kawasan saya umummenjajakan bakso terasa sepi. Sampai jam 9 malam baru 10 mangkok bakso yg aku jual. “sepi banget ya malam ini”, kata saya dalam hati sambil berjalan mendorong gerobak bakso dan menghantam-mukul kentongan untuk memberi tanda bahwa tukang bakso melakukan jualan bakso.

Tepat di suatu pertigaan jalan saya sempat tak yakin, mau belok ke kiri apa ke kanan. Dua-duanya tampaksepi. Akhirnya saya putuskan ambil jalan kanan. Baru melewati dua rumah, ada seorang perempuan bergaun putih keluar dari pagar rumah memanggil aku “bang, baksonya sesuatu ya”. “ya bu”, jawab aku dan saya lihat wanita itu kembali masuk pagar. Sayapun pribadi merencanakan sesuatu porsi bakso yg dipesan.

Setelah usai aku merencanakan sesuatu mangkok bakso pesanan wanita itu, sayapun mengantarnya ke tempat tinggal tempat wanita itu. Sampai di depan pagar aku sempat heran “kok pintu pagarnya ditutup ya, diselot lagi, padahal ibu tadi perasaan tak membuka dan tidak menutup pagar”, kata aku dalam hati. Saya menepis keheranan saya itu, saya buka bagar. Walaupun diselot tetapi tak dikunci. Saya langung masuk menuju pintu. Pintunya tertutup.

Sesampai di depan pintu, perlahan aku ketok “tok tok tok, permisi, ini baksonya bu”, kata saya kepada perempuan tadi yg aku yakini adalah penghuni rumah ini. Tidak ada balasan dari dalam rumah, aku ketok lagi “tok tok tok, permisi, ini baksonya bu”, kata saya lagi agak keras. Akhirnya terdengar langkah kaki dari dalam rumah dan pintupun dibuka. Yang membuka adalah seorang wanita muda dan bertanya “ada apa mas?”. “ini mbak, tadi ada ibu-ibu di rumah ini pesan bakso sama aku” jawab aku kepada wanita muda itu. “Ibu-ibu?, di rumah ini tidak ada ibu-ibu mas, saya di sini hanya tinggal bertiga dengan suami dan anak saya mas”, kata wanita muda itu. “ya tadi sih masuk ke sini mbak”, kata saya.

Tiba-datang seorang lelaki muda yang pastinya suami perempuan muda ini keluar dari dalam rumah dan mengajukan pertanyaan “ada apa sih malam-malam kok ribut”. “ini kakak tukang bakso ini mengirimkan bakso, katanya ada ibu-ibu di rumah ini pesan bakso. Padahal kan di rumah ini cuma kami bertiga”, jawab perempuan muda itu. “gitu aja kok ribut, ya telah, sini baksonya, biar saya yang makan, namun bikinkan sesuatu lagi ya bagi istri saya”, kata laki-laki muda itu. Sayapun bergegas menyerahkan semangkok bakso kepadanya dan bergegas merencanakan semangkok bakso lagi.

Setelah selesai merencanakan, aku antar bakso ke rumah tersebut. “ini mbak baksonya”, kata aku sambil menyerahkan semangkok bakso kepada wanita itu. “duduk sini lalu mas”, kata laki-laki muda itu sambil mempersilakan aku duduk di bangku yang ada di teras rumah itu. “ya mas, makasih”, kata saya. Dia makan di teras, sementara istrinya masuk menjinjing bakso, tak lama kemudian istrinya menyerahkan mangkok yg telah kosong terhadap aku, mungkin pribadi dipindah ke mangkoknya sendiri.

“emang bener tadi ada ibu-ibu pesan bakso, jangan-jangan kamu hanya ngarang aja agar baksomu laku”, kata laki-laki itu berkelekar sambil tersenyum terhadap aku. “buat apa saya bohong mas, aku kan tiap hari dagangdi sini, memang benar kok tadi ada ibu-ibu yg pesan”, jawab saya.
“ciri-cirinya bagaimana?” tanya laki-laki muda itu. “ya ibu-ibu tak terlampau bau tanah sih, pakai baju panjang warna putih, rambutnya agak panjang”, jawab aku.

“dahulu dari mana asalnya dan kemana?”, tanya lelaki muda itu lagi. “tadi keluar dari rumah ini dan masuk lagi ke tempat tinggal ini mas, tapi yang saya heran, saya tak mendengar dia membuka pintu pagar dan menutup pintu pagar, padahal waktu saya masuk, pagarnya ditutup dan diselot, waktu saya buka selotnya, bunyinya cukup keras mas”, jawab saya.

“ya, tidak salah, kata orang-orang di sekeliling sini, memang dia adakala muncul, tetapi aku hingga hari ini belum pernah bertemu sama beliau”, kata lelaki muda itu.

“maksudnya mas?”, tanya aku lagi. Lelaki muda itu menjawab “kata orang-orang di sekitar sini, beliau itu makhluk halus yg tinggal di rumah ini, itu sih kata orang, kalian sendiri yang tinggal di sini belum pernah bertemu”. Langsung merinding bulukuduk aku mendengar klarifikasi lelaki muda itu, ada rasa takut menjalar di badan saya.

Dan rupanya panik aku tampakoleh laki-laki muda itu. “ya gak usah takut mas, umumsaja. Ini uangnya”, kata laki-laki itu sambil menyodorkan uang sepuluhribu rupiah kepada saya. “baik mas, makasih ya mas”, kata aku sambil bergegas meninggalkan rumah itu.
Setelah final sata letakkan mangkok di dalam gerobak, dengan sarat rasa panik, sayapun pribadi mendorong gerobak menjauhi rumah itu. Sekian.


***WASALAM***
Label:

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget