Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Apartement


“Hufft.... capeknya habis higienis-bersih, ya aku baru saja pindah ke apartemen ini, apartemen ini tidak mengecewakan sih, meski kecil tetapi cukup bersih, namun ada dua sudut yg perlu ditata ulang”.Aku bergumam dalam hati, habis bersih2 aku coba melepas penat sejenak, kusingkapkan tirai jendela sedikit tiba2 mataku menangkap sesuatu, ya ada bayangan di seberang sana, bayangannya samar2, tepatnya diseberang kamar apartemenku yang cuma dipisahkan bangunan kosong atau tepatnya lapangan kecil, mungkin untuk tempat olahraga.

Tiba-tiba bayangan itu menghilang aq menjajal mencari2nya dengan pandanganku, saya sembunyikan wajahku dibalik tirai, sehabis 20 menit berlalu bayangan itu tidak kunjung muncul, aku tertawa geli, kenapa aku menjadi seorang penguntit disini, jikalau ada yg melihatku, betapa malunya saya, sudahlah aku beranjak untuk secepatnya mandi, dan sesudah itu saya menjajal tidur.

Hari-hari aku lalui mirip biasa, tidak ada yg yang salah, namun pada ahad ke tiga saya di apartemen ini terjadi kecacatan, sebelum aku tidur aku menjajal memandang ke kamar diserang sana, kembali mataku menangkap bayangan itu tetapi lenyap seketika, aku bergidik ngeri lalu saya memutuskan buat beranjak tidur sebab besok saya bekerja.

Entah berapa lama saya tertidur, akupun terbangun, saya menjangkau jam wekker yang selalu saya taruh dimeja kecil di sebelah ranjangku, saya tidak menemukannya, akupun mencoba mencari phoneku yang biasanya saya taruh di bawah bantalku, sekali lagi akupun tak menemukannya, namun ada yang aneh saya membaui satu baunya wangi sekali, dan..... ditanganku ada cairan yang begitu lengket saya rasa.

Apa ini kenapa piyama tidurku juga lembab, dan kenapa ruangan gelap sekali, saya senantiasa membiarkan bohlam 5 watt menyala jikalau saya tidur, saya mencari saklar lampu saya menemukannya, dikala lampu hidup...........,,,,,,,,,, aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa dimana ini, ini bukan dikamarku, kenapa banyak darah di sekujur tubuhku, saya memandang ke luar jendela, oh yg kuasa bukankah diseberang sana yakni kamar apartemenku, ada boneka pinokio besar yg saya gantungkan di kusen pintunya, bermakna aku sekarang berada di kamar apartemen yg,,,,,,,,,aku tidak sempat lagi berpikir saya berlari keluar sekuat tenagaku.

Sampailah aku di kamarku, saya segera mencuci darah itu, dan gaun tidur yg bukan milikku yg berlumuran darah itu aku buang,alasannya seingatku tadi saya tidur dengan piyama, namun tidak ada luka yg aku dapatkan sedikitpun di tubuhku, saya pergi kekamar menyaksikan jam wekker yang memamerkan pukul 03;15 dinihari, saya bergidik ngeri mengingat insiden yang baru saja menimpaku, akupun terduduk lemah diranjangku.

Masih terlalu pagi namun saya mendengar suara ribut2 di luar, setelah saya menjajal mencari tahu ternyata semalam terjadi pembunuhan sadis terhadap seorang laki-laki aku melihat ke daerah pria itu terbaring, persendian tulang2nya mirip sengaja dihancurkan, lehernya patah dan kepalanya tertekuk ke pundak kirinya, dan parahnya lagi semua tubuhnya sarat luka sayatan dengan mata mendelik, aku bergidik ngeri takut sekali, nyaris muntah, ada polisi di situ , tiba2 aku sadar dengan darah disekujur tubuhku semalam, saya segera menjauh dari sana dan berlari kekamarku, jujur saya takut membayangkan hal terburuk akan terjadi dalam hidup ku, saya langsung mengunci pintu kamar. 

Beberapa hari sesudah itu saya mendengar desas desus bahwa polisi masih mengusut masalah tersebut
Beberapa hari sesudah itu pada malam harinya, akupun terbangun dari tidurku aku berada di pojok ruangan yg gelap, saat saya menyalakan lampu ternyata aku kembali berada di kamar apartemen diseberang kamarku, saya kembali menemukan diriku berlumuran darah, akupun berlari keluar dan menuju kamarku sehingga saya hampir tersungkur di depan pintu kamar ku, saya langsung menuju kamar mandi buat membersihkan darah yg berada di sekujur tubuhku, dan lagi-lagi aku mengenakan gaun waktu itu, bukankah aku sudah membuangnya?

Bukankah aku telah mencampakkan gaunnya......................, saya terkulai lemas, saya takut mencoba buat tidur, ya saya masih takut jikalau saya terbangun nanti dan saya kembali menemukan diriku di kamar itu, hingga saya terkejut mendengar sirine polisi yang meraung2 ternyata polisi itu menuju kamar apartemen seberang empat kamar dari kamar itu didapatkan lagi badan pria korban pembunuhan, yg ini lebih parah, selain luka sayatan diseluruh tubuhnya jantungnyapun seolah dicabut dari rongga dadanya, dan tergeletak begitu saja disamping tubuhnya yg sudah membiru.

Akupun berlari ke kamarku, bagi beberapa hari kedepan aku tak masuk bekerja, saya mengurung diri dikamarku, menjajal bagi tidak tertidur, aku lakukan apa saja bagi menciptakan mataku tetap tersadar, tapi aku kalah pada hari keempat saya menemukan diriku kembali berlumuran darah di kamar yang sama pada insiden-peristiwa sebelumnya, di depanku ada tubuh seorang pria berlumuran darah, darahnya mengalir kesetiap sudut ruangan, matanya mendelik, dan,,,,, antara perut dan pingganggnya ada celah besar, tampaknya bagian itu mau lepas, ususnya kelihatan, ditanganku ada pisau besar bergerigi, aku membuang pisau itu saya menjerit histeris, kemudian hanya gelap yg aku lihat, dikala aku berdiri saya sudah berada di kantor polisi, segala yg ada diruangan itu hanya membisu menatapku.

Dua hari aku diintrogasi dan saya tidak menjawab apapun, sebab saya memang tidak tahu apa yang harus saya jawab, dahulu tak lama seorang dari mereka berkata padaku,
“ Nona, kami tidak dapat yakin dan mengerti seluruh ini, dalam ahad ini terjadi dua masalah pembunuhan yg sadis dan menakutkan disekitar apartement yg anda tempati, dari ketiga perkara pembunuhan itu korban dibunuh dengan senjata yang serupa, dan pada korban terkhir ada anda disitu dengan pisau ditangan anda, berlumuran darah, itu yakni pisau yang digunakan bagi membunuh para korban, keanehannya merupakan tak ditemukan sidik jari anda pada pisau itu, jadi kami tak dapat menetapkan anda selaku tersangka, tapi tolong ceritakan terhadap kalian kenapa anda berada di situ ?”.

Aku tak merespon apa-apa sebab tidak ada yang mampu aku jelaskan. Karena memang tak ada yang mampu aku katakan,,,,. Dua ahad setelah kejadian itu aku menerima panggilan dari polisi, saya secepatnya menyanggupi panggilan itu, dikantor polisi saya bertemu seorang laki-laki yg tangannya terborgol, pria itu kelihatan pucat dan cemas, wajahnya terlihat tirus, matanya cekung mungkin telah beberapa hari tak tidur, bahkan mungkin tak makan sepertinya beliau sedang menahan rasa takut yang dalam, dari seorang polisi saya ketahui bahwa beliau mengaku tiga korban itu ialah temannya, dia takut hal yg sama terjadi padanya.

Pria itu bercerita dua hari sebelum aku pindah keapartement itu, mereka membunuh seorang perempuan yg melakukan hamil muda, di kamar apartemen di seberang kamarku, awalnya mereka hendak memperkosa perempuan itu namun ia selalu meronta dan melawan, alasannya adalah kesal mereka menyumpal mulutnya kemudian memukulnya, perempuan itu pingsan sebab takut dan hendak menetralisir saksi mereka membunuhnya dulu memutilasi tubuhnya, dan serpihan tubuhnya mereka simpan dibelakang lemari sebelumnya mereka sempat menyemennya, saat itu suami perempuan itu pulang, dan karena mereka cemas merekapun membacok suaminya dulu melaksanakan hal yg serupa pada suami perempuan itu, kejadiannya pukul 03;15 dinihari.

Terselesaikanlah telah misteri apartement itu, saya bernafas lega, aku kembali pulang ke apartementku, dan aku menjajal tidur, ketika saya terbangun, kembali saya memenemukan diriku dikamar seberang ini, dengan tubuh berlumuran darah, aku berlari ke kamarku, saya membersihkan diri, dan sebab didera rasa takut dan capek saya kembali tertidur, sebelum saya tidur aku melihat jarum jam memperlihatkan pukul 03;15 dinihari.

Pagi harinya saya terbangun ketika aku membangkitkan TV dan memutar chanel setempat, ada info sudah terjadi pembunuhan di suatu penjara korbannya seorang laki-laki, semua tubuhnya ditemukan luka sayatan, matanya mendelik, serta kepalanya nyaris putus dari lehernya, tidak diketahui siapa pelakunya, tidak seorangpun mendengar dan menyaksikan peristiwa itu, polisipun tak mampu berbuat apa-apa.
Akupun cuma mampu terdiam, malam harinya saat aku beranjak untuk tidur aku menatap jauh ke kamar itu, di sana aku menyaksikan seorang wanita elok dan dia seolah tersenyum padaku, matanya menyiratkan terima kasih, ya terima kasih alasannya dendamnya telah terbalaskan melalui ragaku.
S E L E S A I.
Label:

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget