Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Antar Wanita Pulang Ternyata Kuntilanak

Kiriman member : Rusdi Syamsir

Resiko pulang malam memang ada dua, kalau tak dicegat preman mabuk ya tentu diganggu penghuni makhluk malam yang yang lain. Begitu juga yg aku alami sementara waktu kemudian. Setelah merampungkan berkas-berkas dan menyusun rapi di loker, aku dahulu melangkah ke luar ruangan.

jam dinding dimeja satpam menunjukkan angka 12 lebih 45 menit. Pak anton, satpam terganteng dikantorku menyapaku ramah, "..pulang abah.." "nggih pak.." kataku sambil menyisipkan duit disaku bajunya " untuk beli rokok" bisikku pelan. Pak Anton hanya tersenyum, dan mengucapkan terima kasih.

Sampai ditempat parkir, hanya ada beberapa motor dari karyawan yang lain, di gedung perkantoran yg cukup megah itu. Jalan A. Yani lumayan lengang. Hawa malam terasa cuek menggigit tulang, langit sedikit berwarna kemerahan, mendung. 

Aku kemudian membangkitkan motor BMW r 25 ku, sekali sendal eksklusif suara. Suaranya yg halus cukup nendang, membikin irama yang agak berlawanan dipelataran parkir itu. Ini yang membuatku jatuh cinta berat pada motor-motor antik dan antik. 

Bunyinya itu yang senantiasa bikin kangen. Lepas dari A. yani aku mulai membelah jalan ketintang aspol. Motor kularikan dengan pelan, jujur saja, kenikmatan terbesar naik motor antik adalah karena pelannya itu he..he. Pelan "sakmlakune (jalan sekedarnya dibawah 20 km)" yg penting selamat hingga rumah.

Mendekati pengkolan jalan dekat kampus unesa ketintang, laju motorku dihentikan perempuan elok yg timbul dari ujung gang suatu smk yang letaknya akrab kuburan situ. Kaget juga, karena tiba-datang dihentikan orang, wanita lagi. Dengan berani perempuan tadi menghentikan laju motorku dengan lambaian tangannya. 

Indera keenamku bahu-membahu sudah memberi tanda, namun alasannya wanita tadi cukup ayu, dan dilokasi tersebut masih kulihat masih banyak warung kopi yg buka, jadi semuanya kuanggap wajar saja. Tercium amis parfumnya cukup menyengat, Wangi banget, namun cukup lezat. Entah merek apa, yang jelas bukan wewangian kategori murahan.

"..mas erry , stop...stop berhenti dahulu, boleh tidak saya numpang hingga rumah di jambangan " katanya lembut sambil tersenyum. Masya Allah, sehabis erat aku gres ingat wanita itu, tetangga lamaku di Jambangan dahulu. 

Aku dahulu menghentikan motor itu, dan langsung mempersilahkan mbak D naik ke sedel belakang. Setelah merasa kondusif, saya mulai menjalankan motor itu kembali. Sebagai basa-bau, saya dulu membuka percakapan, "gimana kabarnya mbak?...lama ya tidak ketemu" kataku, "baik mas, gimana kabar mbak S (isteriku) ?" " baik sehat..seluruh baik-baik saja" kataku memecah bunyi motorku yg datang-tiba menggeram berat sekali.

Aneh, motor ini kok rasanya jadi tambah berat ya , pikirku. Belum sempat saya berbuat apa-apa, mbak D sudah mengajakku ngobrol panjang lebar, mbak D cerita bahwa malam itu beliau habis diundang temannya yang nikahan di kampung S yang cukup jauh, lalu nunut pulang temannya sesuatu kantor, yang kebetulan tinggal di kawasan ketintang telkom. 

Nah tadi dia nunggu jemputan dari rumah, namun sampai usang belum datang-datang juga. Kebetulan katanya beliau melihatku, dan memberanikan diri untuk mencegat motorku, eh siapa tahu mau mengirimkan hingga rumah.

Sampai erat rolak, mbak D mulai melingkarkan tangannya dipinggangku, ada hawa hangat terasa dipunggungku. Nampaknya mbak D kian merapatkan goncengannya di punggungku, agak jengah juga tapi mbak d terlihat biasa-biasa. 

Mungkin beliau merasa kondusif ketemu saya, tetangganya yang cukup akrab di jambangan dahulu. Bahkan waktu ia menikah, kita (saya dan isteriku) menjadi seksi sibuk mulai dari peserta tamu hingga bab dekorasi akan tempat ijab qobul hingga kamar temantinnya. Kami sudah tidak banyak menyampaikan lagi, mungkin mbak D merasa ngantuk, begitu pula dengan diriku yg tiba-datang menjadi beringsang tidak karuan.

Tak begitu usang laju sepeda motorku telah lepas dari jalan karah dan sudah menuju jalan jambangan. "mas erry lewat jalan terobosan bawah tol saja ya" bisik mbak D membelah helm half face model pilot PD II ku, terasa desir gila didadaku, sebab suara mbak D terasa menembus eksklusif gendang telingaku. Aku lalu berbelok, mengarahkan laju motor kearah jalan bawah tol. 

Jalan kampung yg telah berganti sangat padat, sawah-sawah yg lalu membentang sudah berubah dengan perumahan kelas menengah yang rapi. Sampai diperbatasan jalan jambangan II erat pos satpam, mbak D memintaku berhenti. "sudah mas, berhenti disini saja, tidak yummy dengan tetangga.." katanya. "lho masih jauh loh D "kataku sedikit protes. 

"loh jauh gimana to mas, lha itu rumahku" katanya sambil tangannya menunjuk sebuah rumah megah beberapa lantai diujung gang itu. Aku cuma bisa geleng-geleng kepala, maklum sudah lebih sepuluh tahun tak merambah jalan itu. Motor eksklusif kuhentikan kira-kira puluhan meter dari rumah yg ditunjuknya. Mbak D langsung turun, "terima kasih ya mas, telah diantar" katanya kenes. Aku hanya tersenyum, sesudah itu mbak D berbalik dan melangkah menuju rumah megah diujung gang itu.

Aku sendiri sempat mengagumi bangunan itu, "hmmm berakal tenan D menentukan rumah" pikirku. Memang bangunan itu tampaksangat megah, mirim rumah Jenderan Djoko yg disita KPK itu. Pagarnya terbuat dari variasi jati pilihan, lampu kristalnya menyala berpejar-pejar. 

Namun sesudah mbak D masuk dan menghilang dibalik pagar, pelan jadi gelap. Rumah itu hilang, yang ada tinggal gapura makam kampung jambangan yg ada didekat balai kelurahan itu beserta kijing dan nisan dari kayu yang berjejer -jejer. 

Bersamaan dengan itu tercium amis bunga kamboja dan juga anyir kemenyan yg barusan dibakar, "ndulek irung (menyengat banget)" . Bulu kudukku meremang hebat, apalagi sehabis menyaksikan sosok mbak D tadi lenyap, timbul dalam sosok yang yg yang lain, sosok wanita berambut panjang, bergaun putih dengan senyumnya yg melengking tinggi.

"hi...hiiiii terima kasih mas ganteng" sambil menunjukkan senyumnya yang abnormal lengkap dengan gigi-giginya yg putih namun runcing panjang dikiri kanannya dulu lenyap dibalik pohon kamboja yg ada ditengah makam.

Melihat itu, aku cuma dapat berucap "astagqfirullah hal adzim" berkali-kali, mulutku segera melafalkan ayat-ayat ampuh pengusir dan penetralisir makhluk astral. "kurang latih...aku dikerjain yg mbahurekso makam J" kataku sambil beringsut pergi, setelah menuntun lebih kurang 10 meter melewati batas makam, 

motorku baru dapat dihidupkan lagi. Saat itu saya juga gres sadar bahwa mbak D itu telah puluhan tahun meninggal dunia, alasannya kecelakaan lalulintas di jalan jambangan waktu mengantar anaknya semata wayang masuk sekolah. Jadi mustahil jikalau nunut pulang kerumahnya.

Setelah membaca Bismillah, saya kembali melajukan motorku keluar dari Jambangan gang IV dan kembali membelah jalan jambangan yg berbatasan dengan sungai Surabaya. Disepanjang jalan menuju rumahku yang masih kurang lebih lima kilometer lagi, saya tidak henti-hentinya menggerutu karena bisa-bisanya dinunuti mbak kunti penunggu makam Jambangan.

Demikian pengalamanku dinunuti mbak kunti waktu pulang malam dua hari yang kemudian. Semoga menjadi pengalaman berguna untuk kalian untuk tak pernah lupa berdoa dan memohon santunan dari Allah SWT dari seluruh gangguan makhluk-makhluknya dari dunia yg yang lain.
Label:

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget