Rasa kesal yg ada dihatiku menciptakan diriku tidak tahu lagi ke arah mana ku bawa mobilku. Sebenarnya aku tak mau ditempatkan sedang pekerjaan disuatu kawasan yg belum aku jelejahi sebelumnya. Nir jarang aku terus menghujat maki nama bos ku walau hanya dalam hati. Di tambah lagi jarak mess yg begitu jauh dari lokasi kantorku. Kulihat jam dimobil telah pukul 10 malam. Aku ragu dengan jalan yang ketika itu kulintasi,kulihat sekeliling hutan belantara begitu gelap gulita,tak ada sesuatu kendaraan pun yg lewat. Aku kian panik dan perlahan menurunkan pedal gas.
Dari arah erat kulihat suatu mobil eksklusif berhenti ditepi jalan dengan lampu sorotnya masih menyala. Ku lewati dengan pelan sambil melihat kearah dalam mobil itu. Sepertinya tidak ada siapa2. Ku hentikan mobilku didepannya,ku matikan mesin kendaraan beroda empat dan mengendap endap menuju mobil itu,bergotong-royong apa yang terjadi. Suara semilir dedaunan begitu kuat ditiup angin. Tiba datang 'GLEGERRR...' suara kilat membuatku terkejut dan hujan rintik rintik pun mulai turun. Namun tak membuatku undur untuk melihat kedalam mobil itu. Aku terus berjalan jongkok mendekatinya,perlahan ku intip lewat kaca kendaraan beroda empat,seperti ada suara erangan. Tidak sadar kulihat sedikit percikan darah melekat dikaca. Suara itu bukan seperti bunyi insan. Tiba2 kendaraan beroda empat itu berguncang,ada apa ini? Aku semakin takut. Ditambah lagi suara semak2 yg berdesis ditepi hutan,seperti ada yg hendak keluar menuju arah mobil itu.
Ku urungkan niatku bagi menyelidikinya dan aku pun buru2 lari menuju mobilku. Malam makin dingin,dan pakaianku telah mulai basah seluruh. Ku tutup pintu kendaraan beroda empat rapat2 dan menguncinya sambil kuperhatikan lagi kearah mobil itu lewat beling belakang mobilku. Aneh pikirku,ada apa ya? Tiba2 pintu kendaraan beroda empat itu terbuka,tetapi tak ada tanda seorangpun yg keluar ataupun masuk,dan kembali pintunya tertutup. Aku semakin merinding. Ingin rasanya pergi dari kawasan itu. Kunyalakan mobilku dan berlalu pergi.
Nir berapa usang mobilku mirip terasa berat dan sedikit oleng. Ada apa ini? Aku pun berhenti bagi mengusut. Mungkin ban nya bocor. Benar saja,ban mobilku bocor. Aku semakin panik bukan main. Nir ada tukang tempel ban didaerah itu. Namun samar2 ditengah guyuran hujan yang kian lebat,kulihat ada warung ditepi jalan. Lampu warung itu cukup jelas. Tapi bagaimana ya,aku tak cukup kuat bagi mendorong kendaraan beroda empat kesana. Kuniatkan diriku berjalan kaki menuju warung itu,siapa tahu orang pemilik warung mau menolong. Ku nyalakan lampu sorot dan kukunci mobilku rapat2 dan aku pun berlari kecil kearah warung dan meninggalkan mobil.
Nir berapa lama aku pun hingga diwarung. Namun tampak sepi,tak ada penghuninya tampaknya. Kuketuk pintunya dua kali,tetap tidak ada yang menyambut. Sesekali ku usap wajahku dari air hujan yang sudah membasahi tubuhku. Kuketuk lagi,lagi lagi seperti tak ada orang. Sesekali ku arahkan pandanganku menuju mobilku. Kulihat lampunya mati dan tiba2 hidup lagi. 'SSERRR...' anutan darahku terasa kencang,jantungku berdetak berpengaruh. Aku terpaku,mataku tak berkedip. Tiba2......
Pintu warung pun terbuka,tetapi tidak ada penduduknya. Kulihat kedalamnya terlihat gelap dan dibarengi wangi amis. Aku pun menjauh dari depan pintu dan bersembunyi dibalik sebuah batang pohon besar yg ada disamping warung. Aku sangat panik. Ya Tuhan tolong aku,apa bekerjsama yg terjadi? Ditempat apa saya sekarang ini? Apa mungkin saya telah salah jalan? Aku selalu menggerutu sambil mengintip kearah warung itu. Tiba2 kulihat suatu mobil berhenti didepan warung. Loh,itukan mobil yang kulihat dipinggir jalan tadi? Ku telan air liurku dalam2. Aku kian gemetar. Dan pintu kendaraan beroda empat itupun terbuka. Sebuah benda yang terbungkus bungkusan plastik hitam perlahan keluar dari dalam dan terlihat diseret2 dengan sendirinya. Wah wah,, ini niscaya mahluk halus yg kasat mata,pikirku dalam hati. Bungkusan itu dibawa kedalam warung dengan darah yg menetes netes keluar dari celah2 bungkusan itu.
Tidak sadar mirip ada tetesan air yang dari tadi menerjang bahuku. Sepertinya dari atas pohon,kulihat keatas,alangkah terkejutnya diriku setelah menyaksikan banyak jenazah bergelantungan diikat tali dalam posisi kaki diatas. Aku spontan berlari kearah mobilku tanpa memperhatikan sekeliling.
Ada pembunuhan massal ditempat itu,teriakku dalam hati. Nir berapa lama aku hingga dimobilku dan membuka pintu. Tapi tidak bisa dibuka. Aku kian gentar dan khawatir. Kulihat ada suatu kendaraan beroda empat melintas dan aku pun berupaya meminta derma dan tumpangan. Ku stop kendaraan beroda empat itu dan kendaraan beroda empat itu pun berhenti. Aku pun dibukakan pintu oleh si pemilik mobil. Aku duduk dibelakang dan hatiku merasa lega. ''pak pak cepat ya,daerah ini berhantu'' sahutku. Namun si supir tampak membisu tanpa menghiraukan perkataanku. ''ayo pak cepat pergi dari tempat ini..'' teriakku. Lagi lagi orang itu membisu dan tak melajukan mobilnya. ''ayo pak..'' sahutku lagi. Dan kendaraan beroda empat pun jalan tetapi pelan. ''yang kencang pak..'' kataku lagi. ''loh jangan berhenti disini pak'' kataku sesudah orang itu menghentikan mobilnya sempurna didepan warung tadi. Dan orang itu pun turun dari mobil menuju kearah warung. Aku pun kembali ketakutan dan memegang erat2 jok.
Selang dua waktu,ia keluar sambil menjinjing suatu bungkusan plastik hitam besar. Wah gawat,pikirku. Tanpa pikir panjang aku ambil alih setir kendaraan beroda empat itu dan berlalu pergi dari daerah itu. Sepanjang jalan kulihat banyak kendaraan beroda empat berhenti tanpa ada pemiliknya. Aku makin memacu kendaraan beroda empat dengan kencang,dan sampailah saya di mess dengan selamat.
Konon katanya kawasan itu memang menyeramkan. Mulai dikala itu jalan tersebut ditutup.
Sekian
Posting Komentar