Kiriman Member : Kim Narin
Assalamu'alakum pembaca cerita menyeramkan/horor
Perkenalkan saya anggi, aku melakukan pekerjaan di sebuah perusahaan yg bergerak di bidang tanaman.
Kantor aku bertempat di DKI Jakarta pusat, ruang daerah kerja aku terletak di lantai 6 (gedung berisikan 8 lantai) paling ujung. Ruangan kerja saya terbagi menjadi 2, untuk staf khusus dan biasa .
Saya menempati ruangan staf khusus karna peran kami menolong staf biasa dan yang yang yang lain. Di ruangan staf khusus terdapat 1 ruangan bagi administrator pemasaran, meja kerja saya terletak 1 meja dari pintu ruangan tersebut.
Dan yang berada di ruangan khusus ketika itu hanya ada saya, atasan segera aku juga administrator (cuma ber 3).
Sedangkan yang lainnya ada di ruang biasa , tergolong sebut saja mba tari, mba ira, dan mba wida (nama di samarkan).
Kejadian ini terjadi sekitar 2 bulan yg lalu, tepatnya hari jum'at.
Saat itu para karyawan laki2 melakukan sedang shlat jum'at, dan yg tersisa hanya saya dan 3 orang karyawati lainnya mba tari, mba ira, dan mba wida karna sebagian karyawan/i sedang ada dinas luar. Dan seperti biasa kalau hari jum'at smua karyawati di wajibkan mempertahankan ruangan selagi para karyawan melaksanakan shlat jum'at.
Waktu itu mba ira dan mba wida meminta izin turun ke bawah membeli kuliner, yang tersisa cuma saya dan mba tari. Mba tari menjaga ruangan lazim dan aku menjaga ruangan khusus, waktu itu sepanjang koridor sangat sepi. Untuk menetralisir sepi aku mendengarkan musik lewat laptop kerja saya. Pintu ruangan aku tutup, serta pintu ruangan dalam (pintu ruang administrator).
15 menit pertama tak terjadi apa2, sembari mendengarkan musik saya membaca hasil kerja saya.
Tiba2 berkas di meja sebrang saya jatuh acak-acakan ke lantai (meja kerja berhadapan cuma terpisah jalan menuju ruang direktur), padahal setau aku kertas berkas2 itu sudah dirapihkan dan di tata biar tidak jatuh, aku berfikir positif mungkin karna AC yg memang cukup kencang.
Saya rapihkan berkas2 itu kembali ke mejanya, sa
ya kembali ke meja saya. Masih tetap fokus sambil sedikit mendendangkan lagu (halah XD) yang melakukan di putar, saking asiknya aku, dingin saja saat mendengar pintu direktur mirip di buka tutup, hingga 4 kali bunyi pintu di mainkan aku gres tersadar.
Saya tak berani melirik ke arah pintu (letak pintu di sebelah kiri saya), pintu masih seperti di buka tutup.
Dan astagfirullah, saat aku lihat pintu dengan segala keberanian aku, pintu itu masih di buka tutup dan terdengar suara "ceklek" kemudian terbuka lagi. Logikanya, kalau sebab angin mustahil angin sekuat itu mampu membuka pintu yg tertutup pertemuan.
Tanpa pikir panjang saya secepatnya berlari keluar ruangan menuju ruang sbelah kawasan mba tari,
Dengan masih terengah setengah mau menangis aku eksklusif memeluk mba tari, mba tari terkejut alasannya adalah saya tiba2 lari dan memeluk dia. Setelah aga hening saya mulai menceritakan seluruhnya, mba tari orangnya penasaran sampai dia malah mengunjungi ruangan aku dengan saya berada di belakangnya.
Kami memasuki ruangan, dan melihat pintu administrator tertutup rapat.
Kami memutuskan kembali ke ruang biasa karna saya sudah tak mempunyai nyali berjaga di ruang khusus.
Saat menutup pintu dan mengunci samar2 terlihat bayangan orang di meja aku (pintu ruangan menggunakan kaca buram), saat itu saya dan mba tari segera berlari masuk ke ruang biasa .
Menurut sobat kerja aku yg yang yang lain, itu hal biasa. Apalagi bila hari menjelang sore. Karna ia juga pernah mengalamin insiden ganjil selama bekerja di situ.
Sekarang saya telah resmi berhenti bekerja karna pindah.
Terima kasih sudah membaca cerita aku, Memang tidak angker, namun jika mengalami akan terasa yang lain berlainan dengan hanya membaca.
pesan saya jngn melaksanakan mirip yang aku lakukan menyimak musik saat orng yg yang lain sedang shlat, walau volume sekecil apapun. Tetap ingat kepada Allah swt. Saya mengambil hal nyata, mungkin kejadian itu cuma ingin mengingatkan saya supaya tak menyimak musik atau apapun di dikala orang lain sedang ibadah
Untuk admin trima kasih sudah memposting
Wassalamu'alakum.
Posting Komentar