Malam ini udaranya hambar sekali. Hembusan angin diluar sungguh kuat,sehingga menggoyang goyangkan gorden jendela. Gemuruh petir telah mulai terdengar. Tiba tiba hujan pun turun dengan derasnya. Aku spontan beranjak dari kursiku dan menaruh buku diatas meja yg dari tadi ku baca. Ku tutup segala pintu dan jendela. Lama sekali ayah dan ibu pulang,begitulah perkataan terus menerus yg ada di pikiranku.
Saat mulai ku tutup jendela yg terakhir,ku lihat diluar seperti ada seseorang dan sepertinya seorang wanita bangun dibawah pohon tepat didepan gerbang. Cahaya petir sesekali menunjukkan dirinya meskipun samar samar. Wanita itu telah basah kuyup dan sungguh menggigil kedinginan. Gaun panjang yang dikenakannya sungguh putih. ''ngapain ada perempuan disitu ya? hujan hujan lagi'' kataku dalam hati. Ku tatap terus perempuan itu lewat balik jendela dan beliau tak beranjak sama sekali dari posisinya.
Ku niatkan diriku untuk menghampirinya sambil menenteng payung. Sudi kiranya dia mau berteduh diteras rumahku. Hujan pun tampakmakin deras dan angin kian kencang bertiup,sehingga hampir saja menerbangkan payung yg ku bawa. Ku buka gerbang dengan segera dan jadinya sampailah saya sempurna disamping wanita malang itu.
Aku sangat kagetsetengah mati. Tiba datang bulu kudukku merinding. Ternyata sehabis kulihat,tampang wanita itu tak ada. Wajahnya rata tidak mempunyai mata,hidung dan verbal. Aku pun sontak berlari,namun kurasakan wanita itu menawan bajuku. Aku selalu berusaha berlari biar bajuku lepas dari tangannya. Aku tidak berani menyaksikan ke belakang dan jantungku mirip mau copot rasanya.
Akhirnya aku berhasil juga lolos darinya. Aku masuk kembali kedalam rumah dan mengunci pintu meeting rapat. Ku sandarkan tubuhku dibalik pintu sambil menetralisir rasa letihku yg telah memuncak. ''rupanya hantu,ya ampun..'' sahutku pelan. Seketika ku niatkan lagi diriku buat melihat hantu itu melalui jendela. Ku buka gorden pelan pelan sambil mengintip. Ternyata ia tak ada di tempatnya tadi. ''kemana dia ya??'' kataku ketakutan. Ku putar putar bola mataku bagi mencari keberadaannya,namun tidak nampak juga. Aku semakin takut dan keringat dingin.
Dan apa yang terjadi? Aku berteriak sekuat tenagaku sesudah kulihat hantu wanita itu tiba tiba timbul sempurna didepan wajahku,cuma kaca jendela yang jadi pembatas tampang kami. Aku mencium wangi anyir dari wajahnya. Aku pun berlari terbirit birit ke dalam kamar dan menutup semua tubuhku dengan selimut.
Saat itu juga terdengar bunyi suara gila didalam rumah. Aku kian menciutkan tubuhku didalam pelukan selimut. Suara itu semakin usang kian ribut,ternyata tampaknya hantu itu telah masuk kedalam rumah. Ku dengar ia mengetuk pintu kamarku. Terus menerus dia mengetuknya,aku kian menggigil panik. Dan usang kelamaan ketukan itu pun hilang tidak terdengar lagi. Aku pun lega dan detak jantungku berangsur angsur normal.
Karena sangkin panasnya maka kubuka selimutku pelan pelan. Oh Tuhan,ternyata sesudah kulihat ke langit langit kamar,hantu itu sudah merayap rayap mirip cicak sambil meneteskan air (yg entah dari mana yang berasal air itu) dari atas dan perihal wajahku. Kututup lagi selimutku sambil mengusap usap bekas air itu. Baunya ingin menciptakan aku muntah.
Tidak berapa lama ku dengar tampaknya hujan telah akan reda dan kudengar ada orang yg mengundang manggil namaku dari luar sambil mengetuk ngetuk pintu. Aku gres sadar,ternyata ayah dan ibuku telah pulang. Aku berlari tanpa berani menyaksikan lagi ke langit langit kamar. ''ayah,ibu.. kaliankah itu?'' tanyaku sambil membuka pintu. Ternyata benar,mereka orang renta ku.
''nak, kenapa ibu ini gak dikasi masuk dari tadi? dari tadi beliau manggil manggil kamu lohh.. alasannya adalah kau gak dengar,jadi dia nungguin dibawah pohon aja.. lihat,kasian beliau kan,jadi basah.. ibu ini pembantu baru kalian'' kata ibuku yg dari tadi tampakkomat kamit dan entah siapa seorang ibu yg beliau maksud. ''nak ayo kenalin,salam ia.. nak kok membisu aja? ayo salam..'' kata ibuku lagi. ''ibu dan ayah kenapa sih? ibu pembantu yg mana dimaksud? dari tadi saya gak ada lihat siapa siapa selain kami bertiga..!!'' jelasku yang semakin merinding.
Posting Komentar