Kiriman member : Lina Ana
Di Dalam Rumah Tahun lalu, keluargaku pergi berlibur di Cape Cod dan kalian menyewa suatu rumah kecil bagi tinggal selama dua ahad. Di lantai penting ada suatu dapur dengan ruang tamu dan kamar mandi. Kamar tidur berada di lantai beberapa. Ada sebuah ruangan basement di lantai bawah dengan mesin cuci dan pengering.
Pada tengah malam, kami segala dibangunkan oleh jeritan yang menyeramkan dari kamar adiku. Ketika ayahku pergi ke kamarnya dan menyalakan lampu, beliau menemukan Ibuku telah duduk di kawasan tidur adiku, namun adiku tetap menjerit dan menangis. Ibu dan Ayahku duduk bersama di kawasan tidur dan menghibur adiku sampai dia akibatnya cukup damai bagi memberitahu mereka apa yang telah terjadi sehingga beliau merasa cemas.
Adiku mengatakan bahwa dia sudah terbangun di tengah malam oleh sesuatu yg sangat menyeramkan. Ketika ia membuka matanya, dia melihat segala kamar tidur berlumuran darah. Ada darah di semua lantai, ada dua jejak darah tangan seseorang di dinding kamar. Kami segala berpikir bahwa beliau gres saja mengalami mimpi yg jelek, namun ia menolak untuk kembali ke kamar tidurnya, dan alasannya dia masih takut, dia tidur di kamar Ibu dan Ayahku.
Suatu malam, Ibuku melakukan memasak bagi makan malam di dapur yang berada tepat di lantai atas, Ayahku melakukan pergi keluar rumah karena ada tugas secara tiba-datang di kota. Adiku dan Aku berada di ruang bawah tanah tepatnya di akrab ruang basement, kami melakukan menonton tv. Ketika kami melakukan asik menonton tv, tiba-tiba saja lampu di ruangan itu mati dan tv juga ikut mati, adiku berkata ''Kakak, kenapa datang-datang lampu mati dan tv juga mati? Apakah ada gangguan listrik di rumah ini?''.
Adiku mengatakan bahwa dia sudah terbangun di tengah malam oleh sesuatu yg sangat menyeramkan. Ketika ia membuka matanya, dia melihat segala kamar tidur berlumuran darah. Ada darah di semua lantai, ada dua jejak darah tangan seseorang di dinding kamar. Kami segala berpikir bahwa beliau gres saja mengalami mimpi yg jelek, namun ia menolak untuk kembali ke kamar tidurnya, dan alasannya dia masih takut, dia tidur di kamar Ibu dan Ayahku.
Suatu malam, Ibuku melakukan memasak bagi makan malam di dapur yang berada tepat di lantai atas, Ayahku melakukan pergi keluar rumah karena ada tugas secara tiba-datang di kota. Adiku dan Aku berada di ruang bawah tanah tepatnya di akrab ruang basement, kami melakukan menonton tv. Ketika kami melakukan asik menonton tv, tiba-tiba saja lampu di ruangan itu mati dan tv juga ikut mati, adiku berkata ''Kakak, kenapa datang-datang lampu mati dan tv juga mati? Apakah ada gangguan listrik di rumah ini?''.
setelah itu alasannya adalah kita melakukan ketakutan, kami berlari cepat-cepat di dalam ruangan yang gelap gulita. Tiba-tiba lampu kembali menyala, dan kita menyaksikan ada sebuah jalan ke bawah menuju ruang bawah tanah yang sangat gelap sempurna di samping mesin cuci, saya dan adiku melihatnya dan ruangan itu mempunyai dinding watu renta. Saat itu, kami bengong dan menyaksikan kurang jelas seberkas cahaya berkelip di ruangan itu entah apakah itu? Dan kami mencium wangi yg sangat tajam, entah apakah itu? Bau yang sangat abnormal. Aku percaya sekali ruangan itu penuh dengan misteri.
kemudian, kami mendengar suara gila di ruangan basement itu, suaranya terdengar mirip ada sesuatu yang melakukan menggaruk-garuk di dalam kegelapan ruangan itu. Ada sesuatu yg sepertinya sedang menggaruk di lantai atau dinding. Setelah itu kalian menjerit dan mulai berebut keluar dan menjauhi ruangan ini, kalian menjajal buat menemukan pintu. Akhirnya, kita sukses membuka pintu dan berlari ke atas, berteriak terhadap Ibuku.
kemudian, kami mendengar suara gila di ruangan basement itu, suaranya terdengar mirip ada sesuatu yang melakukan menggaruk-garuk di dalam kegelapan ruangan itu. Ada sesuatu yg sepertinya sedang menggaruk di lantai atau dinding. Setelah itu kalian menjerit dan mulai berebut keluar dan menjauhi ruangan ini, kalian menjajal buat menemukan pintu. Akhirnya, kita sukses membuka pintu dan berlari ke atas, berteriak terhadap Ibuku.
Sesampainya berjumpa Ibu, kalian terus bercerita ihwal busuk yg sangat gila dan kami mendengar satu yang sedang menggaruk-garuk di lantai basement di bawah sana. Setelah kita bercerita panjang lebar perihal keganjilan ruangan basement lalu Ibuku risikonya setuju bagi menyelidiki ke ruang basement, Ibuku mengusut box listrik cadangan di ruangan bawah. Dia hanya menyaksikan ruangan basement yg gelap dan dia tidak berminat buat memeriksa ruangan itu.
Karena Ibuku sungguh cemas dengan ruangan itu, beliau tidak berani buat mengusut sendirian ke ruangan itu, beliau bergumam ''Seandainya Ayah tak bertugas, mungkin aku berdua akan memeriksanya ke dalam ruangan itu, maaf belum dewasa ibu tak berani seandainya sendiri, ibu juga sungguh khawatir pasti ada sesuatu di dalam ruangan itu'', dan kita berdua pun mengerti apa yg dibilang Ibu, tetapi saat itu rasa penasaran Ibuku semakin kuat dengan basement itu, kemudian Ibuku menelepon polisi setempat bagi menyelidiki ruangan itu.
Ketika polisi tiba, Ibuku menyambut kedatangnya, polisi itu melakukan berada di pintu depan dan mempersilakan beliau masuk. Kemudian tanpa berpikir panjang polisi itu pribadi ke lantai bawah dan menuju ke ruang basement.
Karena Ibuku sungguh cemas dengan ruangan itu, beliau tidak berani buat mengusut sendirian ke ruangan itu, beliau bergumam ''Seandainya Ayah tak bertugas, mungkin aku berdua akan memeriksanya ke dalam ruangan itu, maaf belum dewasa ibu tak berani seandainya sendiri, ibu juga sungguh khawatir pasti ada sesuatu di dalam ruangan itu'', dan kita berdua pun mengerti apa yg dibilang Ibu, tetapi saat itu rasa penasaran Ibuku semakin kuat dengan basement itu, kemudian Ibuku menelepon polisi setempat bagi menyelidiki ruangan itu.
Ketika polisi tiba, Ibuku menyambut kedatangnya, polisi itu melakukan berada di pintu depan dan mempersilakan beliau masuk. Kemudian tanpa berpikir panjang polisi itu pribadi ke lantai bawah dan menuju ke ruang basement.
beliau membuka kunci pintu ruang bawah tanah dan menyalakan lampu ruang basement, ketika itu ruangan basement menjadi terang benderang dan tak gelap, ia akan turun dan menelusuri ruangan itu sambil memegang sebuah senjata.
Ia mulai menggeledah seluruh ruangan yg berada di bawah tanah, tapi dia tak memperoleh apa pun. Dan apabila ada seseorang di basement ini, tidak ada jalan keluar dari basement ini, alasannya basement ini tanpa jendela dan pintu.
Saat polisi itu pergi, Ibuku akan menjelaskanya kepada kami "Tidak ada lagi yg kami khawatirkan di basement itu, alasannya di sana tak ada apa-apa, mungkin itu segala hanyalah sebuah ilusi kalian, jadi sekarang lupakanlah ruangan itu, dan Aku membiarkan basement itu tetap menyala dan jangan mematikan lampu", Setelah itu kita sungguh damai mendengar apa yg dibilang oleh Ibu.
Keesokan harinya. Malam itu, Ketika aku sedang sendiri menonton suatu keterangan malam di tv, tiba-tiba saja anyir yang gila itu tercium kembali dari ruang basement, sangat kali ini sungguh menusuk di hidungku dan aku mulai merasakan keringat cuek mengucur di punggungku.
Saat polisi itu pergi, Ibuku akan menjelaskanya kepada kami "Tidak ada lagi yg kami khawatirkan di basement itu, alasannya di sana tak ada apa-apa, mungkin itu segala hanyalah sebuah ilusi kalian, jadi sekarang lupakanlah ruangan itu, dan Aku membiarkan basement itu tetap menyala dan jangan mematikan lampu", Setelah itu kita sungguh damai mendengar apa yg dibilang oleh Ibu.
Keesokan harinya. Malam itu, Ketika aku sedang sendiri menonton suatu keterangan malam di tv, tiba-tiba saja anyir yang gila itu tercium kembali dari ruang basement, sangat kali ini sungguh menusuk di hidungku dan aku mulai merasakan keringat cuek mengucur di punggungku.
aku mulai merasa cemas. Saat itu aku melihat ke arah ruangan basement itu, apa yang aku lihat? Tampak ada sosok bayang ibarat figur seorang manusia di bawah sana, saya berteriak "Hey, siapa kamu? Kenapa kau berada di ruangan basement ini, cepat katakan!'', Namun tak ada akibat dari basement.
Saat itu aku melihat bayangan itu terlihat sungguh terang, tampaknya dia itu seorang perempuan, namun siapakah ia? Kemudian aku mulai mengusap kedua mataku dan terpikir dalam pikiran, mungkin ini cuma sebuah halusinasi.
Kemudia dia menerima balasan dari ruang basement itu, suaranya sungguh acuh taacuh dan parau, bunyi ini seperti suara seorang perempuan dan ia berkata "Hebat ya? Kau dapat merasakan kehadiranku, CEPAT PERGI DARI RUMAH INI SEKARANG!'', Setelah mendengar bunyi darinya, saya eksklusif berlari dan mengumumkan terhadap Ibuku bahwa kita mesti cepat-cepat meninggalkan rumah ini.
Posting Komentar