Kiriman member : Monica Vanno
(kisah ini merupakan sebuah RIDDLE “SECURITY GUARD”)
CSH - Larut malam, dua orang mahasiswi melakukan sibuk melakukan tugas mereka di perpustakaan. Ketika mereka melakukan sibuk di depan laptop mereka, seorang satpam mendekati mereka dari belakang.
“Perpustakaan sudah nyaris tutup.” Kata satpam itu, “Kenapa kami belum pulang?”
“Kami harus mengumpulkan peran ini besok pagi jam 7 pak.” Jawab salah satu mahasiswi itu, “Maaf, bisakah kami berada di sini sejam lagi? Kami yakin kami mulai menyelesaikannya dalam waktu dekat.”
“Baik, kalau begitu ada baiknya saya mengawalkalian di sini hingga tugas kalian akhir,” jawab satpam tersebut, “Aku akan bangkit di sini bagi menentukan kami aman.”
Kedua gadis itu merasa sangat berterima kasih pada satpam tersebut. Mereka bisa menyesaikan peran mereka tanpa takut suatu apapun alasannya satpam tersebut berjaga di belakang mereka. Hingga ketika mereka mulai menulis kesimpulan, datang-datang ...
“Tok ...”
Salah sesuatu gadis tersebut menjatuhkan pensilnya. Pensil itu menggelinding hingga ke dekat kawasan dimana satpam itu berdiri. Ketika gadis itu membungkuk buat mengambil pensil tersebut, ia menyaksikan satu yang sungguh angker.
Dalam keadaan ketakutan, gadis itu memungut pensilnya dan secepatnya mengepaki barang-barangnya.
“Ayo kita pulang!” kata gadis itu pada temannya.
“Kenapa, kita kan belum final?”
“Pokoknya kita pulang sekarang!” gadis itu memaksa.
“Tidak! Aku mau menyelesaikannya lalu.”
“Terserah kamu lah.” Ia langsung pergi dari sana dengan buru-buru, tanpa sedikitpun menoleh pada satpam itu. Dengan terpaksa beliau meninggalkan temannya itu sendirian di sana bersama petugas keselamatan itu.
Dengan keheranan dan agak kesal, gads satunya meneruskan pekerjaannya. Dua menit kemudian, telepon genggamnya berbunyi. Ada pesan SMS masuk dari nomor temannya yg barusan pergi itu.
“Jatuhkan pena ke belakangmu dahulu ambil. Kamu akan mengetahui.”
Gadis itu kebingunan mendapatkan SMS, tetapi tetap saja beliau melakukannya. Ia menjatuhkan penanya dan membungkuk untuk mengambilnya.
Lalu iapun menyaksikan sesuatu yg sungguh mengerikan.
Kaki sang satpam itu melayang tanpa sedikitpun menyentuh tanah.
Gadis itu hendak berteriak karena panik, namun beliau menutup akrab mulutnya dengan kedua tangannya. Setelah menenangkan dirinya, iapun menaruh kembali penanya ke atas meja dulu secepatnya mengepaki barang-barangnya.
“Kamu mau pulang? Bukannya tugasmu belum tamat?”
Suara sang satpam itu menciptakan gadis itu bergidik ngeri.
“Ya...ya pak, tetapi aku mesti pulang...tadi ada SMS ada ibu aku memerintahkan saya secepatnya pulang...” gadis itu menjajal menyembunyikan ketakutannya.
Saat gadis itu hendak pergi, satpam itu mendekat dan membungkuk di belakang gadis itu.
Ia berbisik sempurna di pendengaran gadis itu.
“Jadi kau pulang bukan alasannya adalah kamu tahu aku ini apa?”
*END
Posting Komentar