Kiriman Member : Amellya Fabyan Da Silva
Namaku adalah Vina, aku yaitu anak kedua dari 4 bersaudara. aku memang bukan anak indigo namun aku tidak jarang menyaksikan satu yg di luar logika, ya.. bisa di katakan menyaksikan makhluk astral yang berlainan alam.
pertama kali saya melihat makhluk-makhluk tersebut, di akan saat saya menempati rumah mewah tetapi terkesan kuno, bagaimana tidak bangunan tersebut sudah bangkit sejak Perang Dunia II. tetapi, meskipun demikian bangunan tersebut masih utuh bangkit kuat dengan layaknya. ayah membelinya karena memang ayah pencinta bangunan-bangunan yang bertemaantik.
sebetulnya aku kurang senang dengan rumah opsi ayah, bagaimana tak sudah banyak orang menyampaikan rumah tersebut berpenghuni (makhluk halus), tetapi ayah bersikeras pada pendiriannya yg tetap ingin berbelanja rumah kuno tersebut.
Rumah yg kutempati dikala itu mempunyai lantai beberapa dan 4 kamar, aku tidur sendirian di kamar atas, Kejadian demi peristiwa pun terjadi, saat itu saya pulang dari rumah sahabat sekitar pukul 19.00 sesampai dirumah saya secepatnya mandi menyegarkan badan ku, ditengah-tengah asyik memanjakan tubuhku datang-datang sekilas bayangan putih melintas di depanku. Akupun segera berdiri mengambil handuk dan mematikan shower.
Terbesit dibenakku yang melintas di hadapanku tadi yakni penghuni rumah itu. Namun saya berupaya bagi positif thinking, mungkin itu cuma halusinasiku saja sebab kecapean.
Keesokan harinya akupun masih diusik makhluk-makhluk usil itu . Saat itu aku hanya berempat saudaraku dirumah, orang tua ku lembur kerja malam itu. Aku bersama adikku sasha sedang asyik nonton. Di tengah keasyikanku bareng adikku, hawa berubah drastis menjadi sungguh panas membuatku pengap, akupun meminta sasha buat menghidupkan AC.
Karena panas yang teramat sangat membuatku menjadi sangat haus, akupun kedapur mengambil air di dalam kulkas Tiba-tiba dari balik korden saya melihat seseorang berjubah hitam sambil memegang golok membelakangiku, akupun segera berbalik keruang keluarga untuk memberitahukan adikku sasha.
Namun, di sana aku tidah mendapati adikku, akupun mulai ketakutan. Aku secepatnya ke kamar kakakku yang melakukan menemani adik bungsuku bagi mengumumkan padanya
Vina: "kak vitha, sasha hilang…" ujarku
Vitha: "gimana ceritanya sasha hilang..." tanyanya kebingungan
Vina: "tadi itu vina mau ambil minum kak.. sampe di dapur vina liat ada orang berjubah hitam lagi megang golok membelakangi vina, trus pas vina balik tau-tau sasha dah nggak ada kak..!" Jelasku
Vitha: "ya Tuhan, bagaimana ini vin..." katanya sembari menggendong adik bungsuku
Vina: "kalian cari saja kak..!" Jawabku dengan bodohnya. Maklumlah naluri anak kecil
Tiba-tiba dari luar ada yg ngetok pintu, aku sih tidak curiga sebab kupikir itu orang tua aku yg gres datang kerja, tetapi kakakku tetap was-was. Kamipun menetapkan bagi membukanya bersama-sama.
Setelah perlahan ku buka..
"Kriiyekk..."
tak ada siapa-siapa. Namun, kudapati mirip jejak kaki
Vina: "kak.. kak ada jejak kaki..." ujarku dengan lugunya
Namun, tak ada respons. Aku berbalik tak kudapati kakakku.
"Mungkin dia balik ke kamar" pikirku
Setelah menutup pintu, aku balik ke kamar tapi di sana tidak ada siapa-siapa. Akupun akan panik, di tambah lagi dengan jejak kaki yang persis seperti yg ku lihat di depan pintu tadi.
Namun, dengan bodohnya lagi aku mengikuti jejak tersebut. Jejak kaki itu mengarah ke dapur. Setelah sampai dapur, di sana tak kudapati siapa-siapa.
Tiba-datang.....
Tik.. tikk..
Seperti air menetes di pipiku. Perlaha-lahan aku menyaksikan ke atas, DAN ...
"Aarrrggghhhhhhh...."
Seketika aku berteriak sekuatnya.. aku melihat kerabat-saudaraku di gantung dengan tubuh terpisah.
Hingga terdengar bunyi tawa yang menggema.
"haaha.. huuahahah. Ahhahah..."
"Dan.. kaulah yg terakhir"
Wuushhhhh ...
Gelaplah penglihatanku.
(fiksi)™
Kck kritik dan sarannya kawan
Posting Komentar