Kiriman Member : Ayu Srentel Ireneus
CSH - Hai temen2, ketemu lagi sama saya Ayu. Aku mau dongeng tentang pengalaman nenekku berjumpa dengan penunggu Pura di kontrakan kalian di Bali. Nenekku sendiri yg cerita. Saat itu tahun 1992, saya masih SD kelas 1.
Kami (saya, ibu, kakek, nenek) merantau dari Jawa dan tinggal di Bali,Kakek melakukan pekerjaan di proyek pembangunan hotel di Jimbaran, sedang ibu menjadi grosir buah2an, dan nenek membuka warung nasi di depan kontrakan yg masih di area proyek.
Kita tau sendiri melaksanakan usaha warung itu harus rajin, risikonya tiap hari jam 1.30 pagi nenek udah bangkit siap belanja kebutuhan warung. Sepulang dari pasar nenek mulai mengolah masakan.dapurnya ada di sebelah kontrakan kalian, dipisahkan oleh halaman luas terdapat pura punya tuan rumah.
Pagi itu mungkin nenek sedang apes atau gimana, ketika mengolah makanan gak sadar matanya menyaksikan kearah pura,disana ia lihat sepasang wanita dan laki2 berpakaian adab bali lengkap melakukan memegang damar (lampu teplok) bangkit di samping pura,pas dikanan kiri pintu masuk.
Nenekku bukan orang penakut, makanya ia samperin aja. Lalu beliau tanya,ada apa kami disini malam2? Mereka: “kami mempertahankan jangan sampai dia (sambil menunjuk seorang wanita di teras tuan rumah) masuk kediaman keturunan kalian! Jangan mengolah makanan dahulu, cepat masuk kedalam rumah”. Begitu perintah mereka pada nenek.
Nenek berdasarkan saja, saat hendak masuk ke kontrakan,dia sempat mengamati perempuan itu, kata nenek, wanita itu menyeramkan sekali,rambut putih acak2an,tampang keriput,mata merah,dan melakukan terbang kesana kemari mencari susukan,namun ia terpental selalu.
sepertinya beliau tak menyadari kedatangan penunggu pura,tapi menyadari kedatangan nenek! Saat nenek masih sibuk mengamatinya,tiba2 wanita itu berdiri menghadap nenek.
Otomatis nenek cepat lari masuk rumah,karna ingat perkataan 2 makhluk tadi,jadi beliau berpikir mungkin perempuan itu roh jahat yg akan mengusik kediaman mereka.
Dan benar saja, keesokan paginya Dadong (istilah bahasa Bali untuk nenek) tuan rumah bilang,tadi malam dia mendengar ada bunyi ribut orang menyapu halaman dahulu seperti ada orang dibanting dan saling pukul.
Karna dadong ini telah bau tanah,jadi tidurpun gak terlalu nyenyak, apalagi telinganya belum tuli.
Dadong bilang ke nenek mereka ialah leluhur mereka yg mempertahankan kediaman kami dari masuknya hal jahat dari luar.
sekian
Posting Komentar