Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Misteri Gunung Kelud


Rahasia gunung kelud - Gunung kelud ialah gunung berapi yg masih aktif yg terletak di Jawa Timur, tepatnya berada di kabupaten Kediri dan Blitar. Gunung ini mempunyai 1,731 mdpl, mampu dilalui lewat kabupaten Kediri, bagi dari kabupaten Blitar juga bisa, hanya pada balasannya mulai lewat jalur kabupaten Kediri. Gunung Kelud ialah salah sesuatu tujuan wisata yg populer yang berada di Jawa Timur. Dibalik keistimewaannya ini berbagai misteri misteri yang tersimpan disana.
Menurut legendanya terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti Mahesa Suro dan Lembu Suro. Kala itu, Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya dilamar beberapa orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa insan, karena yg sesuatu berkepala lembu berjulukan Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.

Untuk menolak lamaran tersebut, Dewi Kilisuci menciptakan sayembara yg tidak mungkin dilaksanakan oleh manusia biasa, ialah membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yg satu mesti berbau anyir dan yang satunya harus berbau anyir dan harus final dalam satu malam atau hingga ayam berkokok. Dengan keampuhan Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu ajakan lagi. Yakni kedua raja tersebut mesti pertanda dulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan busuk dengan cara mereka berdua mesti masuk ke dalam sumur.

Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanyapun masuk ke dalam sumur yang sungguh dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, dahulu Dewi Kilisuci memerintahkan serdadu Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan "Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau (supaya tidak terjadi). Dari legenda ini kesannya penduduk lereng Gunung kelud melaksanakan sesaji selaku tolak balak sumpah itu yg disebut Larung Sesaji. Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan surau oleh penduduk Sugih Waras.

1. Jalan Misteri di Gunung Kelud
Sebut saja, kalau anda memiliki benda yg berbentuk lingkaran mirip bola maupun benda yg yg lain, dapat berpindah daerah dan bergerak dengan sendirinya tanpa mesti diberikan gaya dorong dan pola yang yg lain mobil dalam keadaan gigi netral, tanpa hand rem (rem tangan) maka kendaraan beroda empat akan bergerak dengan sendirinya walaupun mesinnya dimatikan.

2. Ritual Gunung Kelud
Ad interim itu, terkait den­gan ritual sesaji yg digelar penduduk lereng Gunung Kelud pada 2007 silam, tat­periode ritual digelar, sesepuh Mbah Ronggo dalam ritualnya mendapati wangsit gaib. Yaitu berupa pesan terjadinya pertan­da besar menyoal keberadaan Gunung Kelud yg terletak 40 kilometer dari kota Kediri yg mempunyai keunikan di pun­caknya, adalah berbentuk strato dengan danau kawah di ten­gahnya walaupun danau kawah itu dikala ini telah berubah bentuk menjadi kubah lava. Wangsit tersebut menyampaikan, “Le, sing ati-ati arep liwat Danyang Gu­nung Kelud,” tutur Mbah Rong­go perihal pesan mistik yg merupakan pesan kalau Gunung Kelud akan meletus.
Terbukti, tahun 2007 Gu­nung Kelud meletus dengan letusan terakhir bersifat efusif (mengalirkan material), berbeda dari latusan sebelumnya yg bersifat eksplosit (menyemburkan material). Akibat letusan terakhir, da­nau kawah Gunung Kelud yg berwarna hijau berkembang menjadi kubah lava yang mengalirkan material berwarna hitam dari dalam perut gunung. Keting­gian kubah ketika ini meraih 250 meter dengan lebar sekitar 400 meter.

Sepanjang sejarahnya, gu­nung ini tercatat mengalami 29 kali letusan, baik eksplosif maupun efusif, akan tahun 1000 hingga tahun 2007. Erupsi eksplosifnya mampu menghan­curkan ratusan desa di seki­tarnya, tergolong ribuan hektare lahan pertanian dan menewas­kan ribuan warga. Sebagai gam­baran, lima letusan terakhirnya saja mengkonsumsi korban 5.400 jiwa.
Berdasarkan pengamatan le­tusan selama tiga kala berturut-turut, waktu istirahat terpanjang kegiatan dalam perut Gunung Kelud yaitu 65-76 tahun, teta­pi pernah pula hanya tiga tahun. Sejak letusan tahun 1901, wak­tu istirahat gunung itu menjadi lebih cepat, yakni 15-31 tahun, bahkan pernah mencapai era paling singkat, yakni satu tahun.

3. Penunggu kawah Gunung Kelud
Nama Gunung Kelud berasal dari Jarwodhosok, yakni dari kata “ke” (kebak) dan “lud” (ludira). Hal ini memiliki arti seandainya murka, bisa merenggut banyak kurban jiwa tak berdosa. Menurut doktrin penduduk sekitar, kawah gunung ini dijaga sepasang buaya putih, yg konon ialah jelmaan bidadari.
Legenda menceritakan, zaman lalu masa ada dua bidadari melakukan mandi di telaga tersebut. Karena terlena, dua bidadari ini melakukan tindakan seperti yg biasa terjadi pada insan terbaru, yakni berbuat intim dengan sesama macam. Makara, kedua bidadari itu termasuk penganut lesbian. Perbuatan tersebut rupanya dimengerti oleh ilahi. Karena kesal, sang ilahi pun mengutuk kedua bidadari tersebut, “Kelakuan kalian mirip buaya.”

Karena ilahi memang penguasa jagad, kata-katanya yg ampuh itu menciptakan dua bidadari tersebut ketika itu juga menjelma beberapa ekor buaya. Konon, hingga kini mereka menjadi penunggu danau Gunung Kelud. Letusan Kelud pada 1586 menelan korban sampai 10 ribu orang meninggal. Pada letusan 19 Mei 1919 memakan korban 5.110 jiwa. Sedang letusan 26 April 1966 menelan korban jiwa 212 meninggal, 74 hilang dan 89 luka-luka. Menurut sesepuh desa di sekeliling gunung ini, para korban itu melakukan dikersakke beberapa bidadari penunggu kawah. Bila laki-laki diperlakukan selaku suami dan yg wanita diangkat sebagai saudara. Warga menengarai, kalau Kelud akan meletus biasanya ada beberapa sorot sinar jelas masuk ke kawah. Atau banyak burung gagak berterbangan di pedesaan.

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget