Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Mengenal Sosok Mistik Jin

Cerita Legenda


CSH - Pada dasarnya jin itu yaitu makhluk ghaib yang tak bisa dilihat dengan panca indera manusia dalam keadaan wajar . Selain itu jin juga dapat berganti bentuk menjadi apa saja sehingga sulit meyakinkan diri perihal bentuk jin yg aslinya itu yg mana.

Jin itu Ada Berapa Jenis?

Dari Abu Tsa‘labah al-Khosyani berkata, Rasulullah bersabda, “Jin itu ada tiga macam; Ada yg bersayap dan terbang di udara, dan ada yg berjenis ular dan kalajengking, dan ada yg menetap atau berpindah-pindah.” (HR. Thabrani dan al-Hakim dengan sanad yang shahih, dan dinyatakan shahih oleh Syekh al-Albani, lihat Kitab Shahihil Jami‘ as-Shaghir: 3/ 85).

Allah azza wa jalla menciptakan jin ada 3 macam : 1 berbentukular dan kalajengking dan binatang-binatahng kotor yg lain di muka bumi (berwujud binatang), 1 macam berbentukangin dan 1 macam lagi berupa (wujud seperti) yg memperoleh hisab dan siksa (H.R. Abu Syaikh dari Abu Darda) (Hadits ini didhoifkan oleh Imam Suyuthi)

Dari hadits di atas kami mengetahui bahwa jin itu ada banyak macamnya, tapi secara garis besar mampu terbagi tiga jenis, yakni yang tanpa wujud (berupa gas atau Rasulullah s.a.w. menyebutnya mirip angin), termasuk dalam katagori ini yang bersayap dan terbang di udara. Lalu ada jin yg berjenis hewan-binatangan, seperti jin ular, harimau, simpanse, kelelawar, kalajengking, tikus, kucing, anjing, dan binatang-hewan kotor lainnya. Dan ada lagi yang katagori berupa seperti insan, misalnya jin mirip kuntilanak, genderuwo, grendongan, buto ijo, termasuk yg berbadan mirip manusia tapi tak tepat atau separuh hewan separuh insan.

Dan selain dari segi bentuknya, jin ada juga yang terbagi menjadi yg menetap tidak mampu berpindah-pindah dengan sendirinya seperti tanaman, sehingga jikalau hendak dipindah harus dipindahkan, dan ada yg bisa berpindah-pindah / berlangsung/ terbang.

Sedangkan dari sisi agama atau keimanannya, jin itu ada jin kafir dan jin muslim. Di antara golongan bangsa jin juga ada yang jahil, kurang pandai, tak beragama, atau menyembah matahari, menyembah sesama jin, animisme dinamisme, tapi ada juga yang beragama majusi, zoroaster, agama majusi, yahudi, nasrani, dan juga muslim. Hal ini sebagaimana layaknya insan yang mempunyai keyakinan dan aqidah yang berlainan-beda.

Dan sesungguhnya di antara kita ada orang-orang yg shalih, dan di antara kita ada (pula) yg tak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berlainan-beda.” (Q.S. Al-Jin [72] : 11).

Dan bahu-membahu di antara kalian ada jin-jin yang taat dan ada jin-jin yang menyimpang (Q.S. Al Jiin [72] : 14)

Apakah Jin Memiliki Jenis Kelamin?

Hadits Rasulullah SAW mengisyaratkan adanya macam kelamin jantan dan betina pada bangsa Jin :

Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya jamban-jamban (WC) itu dihuni oleh Jin. Oleh alasannya adalah itu, jika seseorang di antara kami masuk jamban (WC), maka katakanlah: Allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin wanita” (H.R. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)

Apakah Jin Kawin Dan Memiliki Keturunan?

Ya, Iblish sebagai nenek moyang jin disebutkan dalam Al-Qur’an dia memiliki keturunan.

Dia yakni dari kelompok jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kau mengambil beliau dan keturunan-keturunannya sebagai pemimpin selain ketimbang-Ku? melakukan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) untuk orang-orang yang zalim (Q.S. Al-Kahfi [18] : 50).

Maka kalau dalam hadits dibilang jin itu mempunyai macam kelamin (artinya juga memiliki kelamin), dan Iblish juga mempunyai keturunan, maka mereka pasti juga kawin dan bersetubuh sebagaimana insan dan binatang serta makhluk-makhluk yang lain melaksanakan percampuran lawan jenis buat berkembang biak

Bagaimanakah Bentuk Fisik Jin?

a. Jin Memiliki Tanduk

Rasulullah Saw bersabda: “Janganlah kalian berencana untuk shalat pada waktu matahari terbit juga pada waktu pas matahari terbenam, alasannya adalah pada kedua waktu itu ketika dimana dua tanduk setan muncul” (H.R. Muslim)

Mengenai pemahaman dua tanduk setan ini menurut Imam Nawawi para ulama berbeda pertimbangan , ada yg mengartikan bahwa ketika manusia shalat pas pada waktu itu maka setan mulai mengikuti dengan kedua tanduknya dan ada pula yang beropini ketika orang kafir sujud terhadap matahari maka setan berdiri di sana biar menerka dirinyalah yg disembah, ada juga yg mengartikan secara kiasan bahwa tanduk di situ artinya adalah arogansi dari setan (Shahih Muslim bi Syarh An Nawawi Juz IV /124)

b. Jin Berukuran Kecil

Ibn Az-Zubair meriwayatkan bahawa suatu ketika beliau menyaksikan seorang lelaki menggunakan busana yang umum digunakan dikala bepergian tingginya satu jengkal (20 -30 cm) lalu Ibnu Az-Zubair bertanya : “ Siapa engkau ini ?” Makhluk itu menjawab : “Aku Izib”. Ibnu Az-Zubair berkata : “Apa Izib itu?” Makhluk itu menjawab : “Izib ya Izib”. Lalu Ibnu Az-Zubair memukulnya dengan tongkatnya hingga makhluk itu lari terbirit-birit. (Al-Syibli Al Hanafi dalam Ahkam Al Marjan fi Ghara’ib Al Akhbar wa Ahkam al Jan hal 224)

Dalam hadits yang lain juga disebutkan bahwa jikalau dibacakan bismillah, jin mulai mengecil sebesar lalat (mungkin ini adalah ukuran aslinya jin)

Dari Usamah bin Umari dia berkata : Nabi SAW tersandung dahulu aku katakan (Usamah melakukan berbonceng unta dengan Nabi) : “Celakalah setan!” Nabi SAW bersabda : “Jangan kamu katakan begitu, dia mulai menjadi besar dan arogan (sebab seolah jin bisa mencelakakan insan)” Lalu dia bersabda : “Layalamlah dengan kekuatanku aku melawannya, kalau engkau membaca basmalah maka ia mulai mengecil mirip lalat “ (H.R Ahmad, Ibnu Mardawaid dan Imam Nawawi)

c. Jin Memiliki Sayap

Imam adh-Dhahhak pernah ditanya: “Apakah setan memiliki sayap?” dia menjawab: “Bagaimana mereka bisa melayang menuju langit jika mereka tidak mempunyai sayap” (H.R. Ibnu Jarir)

Namun pendapat ini yakni mauquf (berhenti) pada perkataan Imam Adh-Dhahak dan bukanlah perkataan Rasulullah SAW, maka pendapat ini bisa jadi salah. Adapun akal pada kurun itu menyampaikan bahwa seluruh satu yg melayang pastilah harus mempunyai sayap, padahal pada era modern ini dikenali bahwa satu mampu melayang tanpa sayap.

Yang benar ialah jin itu dari partikel yang bersifat gas sebagaimana diceritakan dalam salah satu hadits. Sehingga tidak diperlukan sayap untuk mampu terbang. Karena sifat gas yakni melayang dan tanpa bentuk.

Dalam kitab Al-Sihr wa al-Saharah wa al-Mashurum disebutkan banyak hadis yg menyebut teman nabi menyaksikan jin dalam bentuk tidak asli, di antaranya teman nabi yang berjulukan Abdullah bin Mas’ud menyaksikan jin mirip orang2 Sudan, atau dari Hindia, kerap kali seperti burung nasar. Ibnu Mas’ud, yg menemani Nabi Muhammad s.a.w. dikala jin tiba bagi menyimak bacaan Al-Qur’an, menggambarkan mereka sebagai makhluk dengan bentuk yang berlainan-beda, dua ibarat burung bangkai (burung nasar) dan ular, lainnya berupa pria berperawakan tinggi berpakaian putih.

d. Jin Seperti Manusia

Sahl bin Abdullah sudah menceritakan dikala aku berada di salah sesuatu tempat kawasan kaum ‘Ad datang-tiba aku menyaksikan suatu kota yang terbuat dari kerikil yg dilubangi. Di lubang watu itu yaitu di tengahnya terdapat sebuah gedung yang dijadikan daerah tinggal para jin. Lalu saya memasukinya, maka tiba-datang aku bertemu seorang yg telah bau tanah dan sangat besar tubuhnya sedang mengerjakan shalat. Orang renta itu menggunakan jubah dari bulu yang dianyam dengan sungguh indahnya (Imam Ibnu Jauzi dalam Kitab Shafwatush Shafwah)

e. Jin Seperti Ular

Dari Ibrahim dari Ibnu Mas’ud, katanya : “Bunuhlah seluruh Ular kecuali jin putih yang bentuknya mirip tongkat perak”. (H.R. Abu Daud) Al Mudziri berkata hadits ini munqothi’ karena Ibrahim tidak pernah berjumpa Ibnu Mas’ud

Rasulullah Saw bersabda: “Ular-ular itu adalah jin yg mengganti rupa dan bentuknya sebagaimana Bani Israil yang berubah bentuk menjadi rupa kera dan babi” (H.R. Thabrani dengan sanad yang otentik)

f. Jin Seperti Tikus

Ibnu Abbas berkata: “Suatu hari seekor tikus tiba menyeret kain yg dipintal lalu dilemparkan ke hadapan Rasulullah Saw yang melakukan duduk di atas tikar. Kemudian kain dipintal yg dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar uang dirham. Rasulullah Saw Kemudian bersabda: “Apabila kita tidur, matikanlah lampunya, alasannya adalah syaithan tidak jarang kala berwujud seekor tikus” (H.R. Abu Dawud dengan sanad shahih)

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget