Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Lonceng Berdarah

Kiriman Member : Rezzy Faisal Amry

Mungkin ini bukan cerita menakutkan yang membuat kami takut, tapi kisah ini akan menciptakan kita sadar dan berdgidik ngeri. Di suatu desa ada seorang ibu yg telah bau tanah hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya telah lama meninggal sebab sakit. Sang ibu acap kali merasa duka mempertimbangkan anak satu-satunya. 

Anaknya memiliki susila yg sangat buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, dan banyak lagi yang menciptakan si ibu tidak jarang menangis menyesali nasibnya yang malang. Namun begitu, ibu tua itu senantiasa berdoa supaya anaknya mampu sadar dan bertaubat atas perbuatannya. 

Suatu hari, si anak kembali mencuri di suatu rumah penduduk desa. Namun malang nasib anak itu, dia tertangkap oleh penduduk, kemudian dibawa ke pengadilan kerajaan sesuai dengan Norma kerajaan. Setelah ditimbang berdasarkan seringnya dia mencuri, maka tanpa ampun lagi anak lelaki tersebut dijatuhi hukuman pancung. 

Pengumuman hukuman tersebut disebarkan keseluruh desa. Sanksi pancung mulai dijalankan esok harinya di depan rakyat desa kerajaan tepat pada dikala lonceng kerajaan berdentang mengambarkan pukul enam pagi.

Berita eksekusi itu alhasil sampai ke pendengaran ibunya. Ia menangis meratapi anak yang sungguh dicintainya, sambil berdoa terhadap Allah SWT. Dengan tertatih-tatih si ibu tersebut mendatangi raja dan memohon biar anaknya dibebaskan, namun keputusan raja sudah bundar, si anak mesti tetap menjalani eksekusi. Dengan hati hancur si ibu kembali ke rumah.

Keesokan harinya, di kawasan yg sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong bagi melihat eksekusi pancung tersebut.

Sang algojo sudah bersiap dengan pancungnya, dan si anak tadi sudah pasrah menantikan ketika ajal menjemputnya. Terbayang di mata si anak wajah ibunya yg telah bau tanah; tanpa terasa beliau menangis menyesali perbuatannya. 
 Detik-detik yang ditunggu karenanya tiba.

Sampai waktu yang ditentukan, lonceng kerajaan belum juga berdentang. Suasana akan gaduh. Sudah lewat sepuluh menit dari waktunya. Akhirnya didatangilah petugas yg membunyikan lonceng di kerajaan. Petugas yg membunyikan lonceng tersebut juga mengaku heran, karena sudah dari tadi ia menarik lonceng namun suara dentangnya tak terdengar.

Ketika mereka sedang terheran-heran, tiba-datang dari tali yang dipegannya untuk membunyikan lonceng mengalir darah. Darah tersebut datangnya dari atas asal dari kawasan lonceng diikat.

Dengan jantung berdebar-debar segala rakyat menantikan saat dua orang naik ke atas menyelidik sumber darah itu.

Tahukah anda apa yg terjadi? Ternyata di dalam lonceng besar itu, ditemui tubuh seorang ibu bau tanah dengan kepala pecah berlumuran darah.

Dia memeluk bandul di dalam lonceng yg menimbulkan lonceng tidak berbunyi, selaku gantinya kepalanya yg terbentur ke dinding lonceng. Seluruh orang yang melihat peristiwa itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sedangkan si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yg sudah diturunkan. 


Dia menyesali dirinya yang senantiasa menyulitkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya, si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng tersebut serta memeluk besi di dalam lonceng bagi menghindari eksekusi pancung anaknya, semoga ketika lonceg pagi dibunyikan tak terdengar dentangnya dikala hukuman pancung dilaksanakan.

Sungguh cinta seorang ibu kepada anaknya sampai akhir hayatnya.

-TAMAT-
Label:

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget