Halloween Costume ideas 2015

Disini tempat bagi kamu yang bernyali besar karena konten-kontenya full dengan cerita misteri super horro

Legenda Nang Naak (Hantu Thailand)


CSH - Tidak satupun orang Thai yg tak tahu legenda horor Mae Naak (Nang Naak-wanita). Di banyak desa di Thailand bahkan ada permainan namanya "Nang Nak" & ketika namanya disebutkan, bawah umur kecil pasti lari berhamburan, menjerit histeris dan dulu bersembunyi, para ibu di negara Gajah Putih itu juga kadang menggunakan nama Nang Naak bagi mendiamkan bawah umur mereka yg sedang rewel, "jikalau nggak diam juga,Hantu Naak akan mengejar-ngejar kami & memakan kepalamu menggunakan sambel!" begitu hardik para ibu disana.

Mengenai eksistensi legenda Nang Naak hingga kini masih menjadi misteri. Tidak ada bukti sejarah lain, cuma makamnya di kompleks kuil Mahabute. Namun demikian, banyak orang Thailand percaya bahwa legenda itu betul-betul ada, atau setidaknya sebagian dari legenda itu diandalkan pernah terjadi. 

Disebutkan bahwa Nang Naak dilahirkan di Phra Khanong sebuah kawasan di Bangkok sekitar 130 tahun yang dulu kurang lebih pada era-kurun terakhir pemerintahan Raja Rama IV (1851-1868) dan kemudian meninggal 18 tahun lalu disaat persalinannya pada masa rezim Raja Rama ke V (1868 – 1910).

Syahdan, legenda ini diawalai dengan dongeng cinta dua cukup umur. Seorang gadis berjulukan Nang Naak jatuh cinta pada seorang perjaka tampan bernama Nai Maak. Mereka tumbuh bersama didesa yg sama, namun hubungan sepasang kekasih ini menerima saingan dari keluarga sang cowok, Nai Maak, yang dikisahkan berasal dari keluarga kaya. Sedangkan si gadis, Nang Naak, hanya berasal dari keluarga sederhana.

Nir peduli pada watu atau lancarnya relasi itu, mereka berdua jadinya menikah dan hidup bareng . Tak lama sesudah akad nikah itu, Nai Maak kemudian menjadi sukarelawan wajib militer berperang melawan Cina, beliau meninggalkan istri yang mengandung anaknya dengan kesedihan dan cemas yg mungkin akan timbul. 

Karena luka parah yang diderita Nai Maak akibat pertempuran, ia kemudian menerima perawatan yg cukup usang disebuah kuil. Sebagai istri yang setia, Mae Naak selalu menantikan saat2 kembalinya sang suami, tetapi hari tersebut tak pernah ada sampai selesai hayatnya.

Berbulan bulan sesudah kepergiannya, hari itu Nai Maak kembali ke desanya, sungai yg membelah daratan dimana ditepian sungai tersebut rumahnya berada, telah disusurinya. Kampung itu nampak sepi dan sunyi, ada rasa ragu dihatinya, kemana penduduk desanya…? Kenapa begitu sunyi………

Namun keraguan itu tidak berjalan usang dikala sosok perempuan yang sedang duduk dimuka rumah panggungnya ditepi sungai. Ia duduk menimang bayinya. Ia yakin itu ialah Mae Naak, istrinya dan bayi itu pastilah putranya yg lahir saat beliau berperang. Perahunya mendekat, ia tidak sabar ingin secepatnya menyapa istri dan anaknya yg sudah ia lewati berbulan bulan lamanya.

Nai Maak menyapa dan memeluk istri dan bayi mereka dengan suka cita, tapi istrinya tidak banyak bicara, hanya sorot matanya yg sayu melukiskan kerinduan yang amat dalam pada suaminya. Rendezvous yg agak abnormal itu terjadi sangat cepat tetapi mengesankan. Keluarga itu kembali berkumpul dan berbahagia.

Kehidupan berikutnya bukanlah hal yang gampang untuk Nai Maak (suami), hari harinya penuh dengan mimpi jelek karena trauma perang. Namun demikian, sebagai istri yang baik, Nang Naak senantiasa melayani suaminya dengan sebaik mungkin.

Hari berubah hari, bulan berjalan, suatu pagi tampakoleh Nai Maak kepala biara tiba bersama dua pendeta muda yang yang lain menuju rumahnya. Kepala pendeta itu melihat situasi rumah Nai Maak yg lusuh, berdebu dan penuh dengan sarang laba-keuntungan, seperti rumah yang tidak berpenghuni sekian usang.

Kepala pendeta telah mendengar kembalinya Nai Maak akhir berperang, namun yg membuat kepala pendeta tsb khawatir ialah ceritera penduduk yang dulu pernah menjadi tetangga akrab di kampung yang sama dengan Nai Maak. Bahwa mereka meninggalkan kampung Nai Maak disepanjang tepian sungai karena hantu Nang Naak yang kadang bergentayangan menyebar terror di kampung mereka.

Mae Naak bahu-membahu sudah meninggal berbulan-bulan yang lalu jauh sebelum suaminya kembali dari perang. Dan bahu-membahu Nai Maak sudah pulang kerumah yang tidak berpenghuni. Lalu siapa yang selama ini menemani dan merawat dia..? 

Apakah betul... istrinya Mae Naa? Saat hatinya bingung, kepala pendeta itu menyuruhnya buat menyaksikan Naak yg ketika itu sedang mengolah masakan dibelakang rumah, dengan cara membungkukkan tubuh dan menyaksikan siapa Naak sesungguhnya diantara kedua kaki yg dibentangkan. 

Yang terlihat lalu oleh Nai Maak merupakan perlengkapan mengolah masakan itu bergerak sendiri, tak ada seorangpun disana. Makara selama ini hantu Nang Naak sudah memperdaya penglihatan Maak. Rumah yg selama ini beliau lihat begitu bersih dan sejuk datang-tiba faktual kelihatan seperti yg disaksikan kepala pendeta itu: lusuh, berdebu, sungguh kotor dan hampa.

kemudian bagaimana beliau meninggal? Pendeta itu berkisah

Saat hari bersalin tiba, dlm angin puting-beliung Naak berusaha melahirkan bayinya, namun persalinan itu rampung dengan ajal, bayi itu mati bersama ibunya. Nang Naak meninggal dalam kesedihan dan kerinduan. Para tetangga yang bersimpati menguburkan mereka secara baik-baik, tetapi arwah Naak tetap bergentayangan. Ketika Maak kembali dari perang, hantu Nang Naak berubah menjadi menjadi insan.

Romansa misterius itu serta merta berubah menjadi adegan horror. Begitu mendengar kenyataan yg telah dikisahkan Kepala Rahib, Nai Maak lari…… dan tersadar bahwa selama ini, dia sudah hidup bersama hantu istri dan bayinya. Hantu Nang Naak selalu mengikuti kemanapun Maak pergi. Selama perburuan itu hantu Nang Naak berlaku brutal dan tak segan membunuh seluruh orang yang menghalanginya. 

Penduduk desa kemudian mendatangkan dukun, para pemuka agama bahkan pengusir setan yang dari banyak sekali penjuru di Thailand bagi melawan hantu Nang Naak, namun usaha itu sia sia. Hantu itu terus mebunuh seluruh orang yang menghalanginya bahkan para pendeta yg sedang mengamankan Maak di dalam kuil.

Akhirnya seorang pendeta muda yg datang dari kawasan yang cukup jauh sukses mendamaikan arwah penasaran Naak, beberapa versi legenda ini yakin, dialah Somdej Phra Puttajan dari Thonburi, khabarnya beliau menggali kembali kubur Naak dan memberi semacam pasak yang konon ditinggalkan oleh Pangeran dari Chumporn pasak bertali itu lalu dililitkan dikepala Naak, dan lenyap kedalam tengkoraknya ....(seperti kuntilanak yea).

Nai Maak yang berduka kemudian menetapkan bagi menjadi pendeta.

Kini, kawasan pemakaman Nang Naak menjadi salah sesuatu tempat yang kerap dikunjungi turis dari banyak sekali penjuru di Thailand bahkan wisatawan manca negara. Makam itu terletak di batas kompleks kuil Mahabute di On Nut, Sukumvit Soi 77, Bangkok. Kini, baik kuil maupun masyarakatyang tinggal disekitarnya mendapatkan rejeki dari ketenaran legenda Nang Naak.


  Baca Juga Cerita Lainnya :


Label:

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget