Erik yang tidak lazimnya pulang kerja jam 11
malam,mesti buru2 pulang kerumah karena anaknya
sakit. Maklumlah ada peran menumpuk yg harus
diselesaikan dikantornya. Dikuncinya pintu
kantornya,digebernya motornya,supaya cepat2 sampai
rumah. Malam itu malam jum'at kliwon. Malam yang ditemani oleh hujan rintik2 yang akan membasahi
bumi,dengan diiringi hembusan angin yang terasamenusuk tulang.
malam,mesti buru2 pulang kerumah karena anaknya
sakit. Maklumlah ada peran menumpuk yg harus
diselesaikan dikantornya. Dikuncinya pintu
kantornya,digebernya motornya,supaya cepat2 sampai
rumah. Malam itu malam jum'at kliwon. Malam yang ditemani oleh hujan rintik2 yang akan membasahi
bumi,dengan diiringi hembusan angin yang terasamenusuk tulang.
Jarak kantor dengan rumahnya cukup jauh. Itupun harus melalui 3 desa. Diatas motor sesekali dilihatnya
jam tangannya yg telah memberikan pukul 11:20
malam. ''Wah gak terasa udah jam segini'' katanya
sembari memacu terus motornya. Semakin
dipacunya,semakin masbodoh pula udara yg dilaluinya. Jalanan sudah tampak sepi. Hanya ada 1-2 motor yang
lewat.
jam tangannya yg telah memberikan pukul 11:20
malam. ''Wah gak terasa udah jam segini'' katanya
sembari memacu terus motornya. Semakin
dipacunya,semakin masbodoh pula udara yg dilaluinya. Jalanan sudah tampak sepi. Hanya ada 1-2 motor yang
lewat.
Setibanya ia disalah sesuatu desa ,ia heran menyaksikan
hingar bingar disalah sesuatu rumah warga. Dihentikannya
sejenak motornya bagi menyaksikan apa yg terjadi. ''Mas,
mas, ada apa ya?'' tanyanya terhadap salah sesuatu warga
disitu. ''Ninggal mas..'' jawab warga. ''Apa mas?'' tanyanya lagi seakan kurang jelas sebab sangkin ramainya orang disitu sembari melepaskan helm dari
kepalanya. ''Ada orang meninggal mas.. Bunuh diri
barusan..'' jawab warga dengan suara lantang. Erik pun
termangu sejenak. Tanyanya lagi ''Kenapa mas?''.
''Katanya sih gak dibelikan motor oleh bapaknya. Makara
dia gantung diri..'' sahut warga itu. ''Ooo.. Kaprikornus beliau minder sama temannya yang sudah punya motor kali
ya?'' tanya Erik. ''Mungkin beliau..'' balas warga tersebut
sambil pergi meninggalkan Erik sebab ada satu
yang mau dikerjakannya.
hingar bingar disalah sesuatu rumah warga. Dihentikannya
sejenak motornya bagi menyaksikan apa yg terjadi. ''Mas,
mas, ada apa ya?'' tanyanya terhadap salah sesuatu warga
disitu. ''Ninggal mas..'' jawab warga. ''Apa mas?'' tanyanya lagi seakan kurang jelas sebab sangkin ramainya orang disitu sembari melepaskan helm dari
kepalanya. ''Ada orang meninggal mas.. Bunuh diri
barusan..'' jawab warga dengan suara lantang. Erik pun
termangu sejenak. Tanyanya lagi ''Kenapa mas?''.
''Katanya sih gak dibelikan motor oleh bapaknya. Makara
dia gantung diri..'' sahut warga itu. ''Ooo.. Kaprikornus beliau minder sama temannya yang sudah punya motor kali
ya?'' tanya Erik. ''Mungkin beliau..'' balas warga tersebut
sambil pergi meninggalkan Erik sebab ada satu
yang mau dikerjakannya.
Seketika itu juga muncul rasa takut Erik buat pulang
kerumah. Pikirannya telah akan ling-lung. Apalagi
didepan ada komplek pemakaman yg mesti
dilewatinya. Dilihatnya lagi jam tangannya yang sudah
menunjukkan pukul 12 malam. Ditatapnya jalan gelap
yg ada didepannya,yang dari tadi lembap diterpa rintiknya hujan. Nir mungkin Erik tak pulang.
Ad interim anaknya sakit dirumah. Diberanikannya
dirinya untuk pulang secepat mungkin sambil memacu
motornya.
kerumah. Pikirannya telah akan ling-lung. Apalagi
didepan ada komplek pemakaman yg mesti
dilewatinya. Dilihatnya lagi jam tangannya yang sudah
menunjukkan pukul 12 malam. Ditatapnya jalan gelap
yg ada didepannya,yang dari tadi lembap diterpa rintiknya hujan. Nir mungkin Erik tak pulang.
Ad interim anaknya sakit dirumah. Diberanikannya
dirinya untuk pulang secepat mungkin sambil memacu
motornya.
''Kok gak ada orang lewat ya??'' bisiknya dalam hati
dengan badan yg akan kedinginan. Kebetulan malam itu jalan lagi sepi. Maklum,warga lokal pada
melayat seluruh dirumah warga yg anaknya bunuh
diri tadi. Sebelum tiba didaerah kuburan,tiba2 Erik
dikejutkan oleh seseorang yg berdiri dibalik pohon
bambu sambil melambai2kan tangan kearahnya. Orang
itu kelihatan pucat dengan performa lusuh tak terawat. Lehernya mirip ada bekas ukiran. ''Wuihh.. Kok ada
anak2 tengah malam gini ya!!'' teriaknya dalam hati.
dengan badan yg akan kedinginan. Kebetulan malam itu jalan lagi sepi. Maklum,warga lokal pada
melayat seluruh dirumah warga yg anaknya bunuh
diri tadi. Sebelum tiba didaerah kuburan,tiba2 Erik
dikejutkan oleh seseorang yg berdiri dibalik pohon
bambu sambil melambai2kan tangan kearahnya. Orang
itu kelihatan pucat dengan performa lusuh tak terawat. Lehernya mirip ada bekas ukiran. ''Wuihh.. Kok ada
anak2 tengah malam gini ya!!'' teriaknya dalam hati.
Hii.. Semakin dipacunya motornya. Pas didepan
kuburan,motornya terasa berat. Seperti ada satu
yg naik. ''Ada apa ini?'' rintih Erik. Dilihatnya
kebelakang,tetapi tak ada siapa2. Ditorehkannya lagi pandangannya kedepan. ''Ssseerrr..''. Tiba2 saja
darahnya mengalir deras. Jantungnya serasa mau
copot. Bulu kuduknya bangun. Betapa tak,pandangan
yang selama ini tidak pernah dilihatnya benar2 terjadi.
Sepotong tubuh insan tanpa kepala sempurna bangkit
didepannya.
kuburan,motornya terasa berat. Seperti ada satu
yg naik. ''Ada apa ini?'' rintih Erik. Dilihatnya
kebelakang,tetapi tak ada siapa2. Ditorehkannya lagi pandangannya kedepan. ''Ssseerrr..''. Tiba2 saja
darahnya mengalir deras. Jantungnya serasa mau
copot. Bulu kuduknya bangun. Betapa tak,pandangan
yang selama ini tidak pernah dilihatnya benar2 terjadi.
Sepotong tubuh insan tanpa kepala sempurna bangkit
didepannya.
Diremnya motornya,dan Erikpun terjatuh. ''Braakkk...'' Ia jatuh terseret kedalam area
kuburan,sementara motornya jatuh keparit. ''Aduhhh...'' Erik mengerang kesakitan. Suasana malam
pun semakin mencekam. Sewaktu ia bangkit
berdiri,dilihatnya seonggok kepala yang berlumuran
darah disampingnya. Ia pun lari terbirit2 menuju
motornya. Dicarinya motor itu tapi tidak terlihat . ''Ya
Tuhan apa yang terjadi ini?'' sahutnya sambil terus mencari motornya yg sudah hilang.
kuburan,sementara motornya jatuh keparit. ''Aduhhh...'' Erik mengerang kesakitan. Suasana malam
pun semakin mencekam. Sewaktu ia bangkit
berdiri,dilihatnya seonggok kepala yang berlumuran
darah disampingnya. Ia pun lari terbirit2 menuju
motornya. Dicarinya motor itu tapi tidak terlihat . ''Ya
Tuhan apa yang terjadi ini?'' sahutnya sambil terus mencari motornya yg sudah hilang.
Alangkah terkejutnya Erik yg menyaksikan motornya
sudah tergantung disebuah pohon. Dan dibalik
motornya tampaksamar2 seorang anak sampaumur tanpa
kepala sambil berayun2 diatas motornya. ''Hantuuuu...''
teriaknya sambil berlari pulang. Keringatnya pun mengalir deras. Dilihatnya lagi kearah
motornya itu,tetapi hantu itu sudah hilang. Semakin berpengaruh
ia berlari.
sudah tergantung disebuah pohon. Dan dibalik
motornya tampaksamar2 seorang anak sampaumur tanpa
kepala sambil berayun2 diatas motornya. ''Hantuuuu...''
teriaknya sambil berlari pulang. Keringatnya pun mengalir deras. Dilihatnya lagi kearah
motornya itu,tetapi hantu itu sudah hilang. Semakin berpengaruh
ia berlari.
Datanglah sebuah motor dari belakangnya.
''Mudah2an saya mampu numpang..'' sambil menghentikan
langkahnya. Distopnya motor itu. ''Mas.. Mas.. Boleh
numpang?'' dengan suara ngos2an. ''Boleh..'' sahut orang itu dengan suara serak. Tanpa pikir panjang,Erik
pun menaiki motor itu. Setelah dilihatnya
kedepan,ternyata tidak ada orang yg
mengemudikannya. Orang itu hilang lenyap. Tinggallah Erik seorang diri diatas motor itu. Dia pun lari seribulangkah menuju rumahnya dan meninggalkan motor yg akan ditumpanginya tadi.
''Mudah2an saya mampu numpang..'' sambil menghentikan
langkahnya. Distopnya motor itu. ''Mas.. Mas.. Boleh
numpang?'' dengan suara ngos2an. ''Boleh..'' sahut orang itu dengan suara serak. Tanpa pikir panjang,Erik
pun menaiki motor itu. Setelah dilihatnya
kedepan,ternyata tidak ada orang yg
mengemudikannya. Orang itu hilang lenyap. Tinggallah Erik seorang diri diatas motor itu. Dia pun lari seribulangkah menuju rumahnya dan meninggalkan motor yg akan ditumpanginya tadi.
/SELESAI/
Posting Komentar