CSH - Saya merupakan seorang ibu rumah tangga yg berprofesi sebagai seorang guru Taman Kanak-kanak. Saya tinggal di salah satu desa di Sukabumi, Jawa Barat. Saya telah lama mengajari belum dewasa setiap harinya untuk berguru, walaupun memang mengajari belum dewasa Taman Kanak-kanak tidaklah mudah.
Kejadian ini aku alami ketika aku menerima panggilan dari kepala sekolah TK tempat saya mengajar alasannya disuruh menggantikan guru TPA pada hari itu. Kebetulan saya tak ada kegiatan lain ketika itu, dikarenakan juga agenda mengajar Taman Kanak-kanak di petang hari hingga malam hari. Saya mendapatkan perintah dari kepala sekolah dengan senang hati.
Keesokan sorenya jam 5 sore aku datang ke Taman Kanak-kanak saya bagi mengajari belum dewasa mengaji. Saya baru mengenali kalau di sore hari, lingkungan kawasan saya mengajar suasananya sepi dan jarang ada orang yg melalui depan TK.
Anak-anak pun periode itu sedikit yang tiba hanya ada 8 orang yg datang. Saya mengajari sampai jam 8 malam dan ketika itu kebetulan saya gres ingat ada tugas anak yg belum saya koreksi dan akan saya bagikan besok pagi.
Saya tidak segera pulang dan mengkoreksi peran di TK itu sampai jam 9 malam. Pada dikala aku sedang asiknya mengkoreksi tugas-tugas anak asuh aku, sayup-sayup dari luar terdengar mirip ada anak yang melakukan bermain di taman.
Saya pertama menghiraukannya karena aku pikir itu anak warga sekitar yg mau bermain ayunan, prosotan dan sebagainya. Lalu bunyi itu kian lama kian terdengar terperinci dan aku penasaran buat melihatnya. Saat saya keluar, ternyata di luar tidak ada siapa-siapa yg bermain di taman. Namun ayunan disana sedikit bergoyang dan bulu kuduk mulai berdiri.
Saya tergesa-gesa memutuskan buat pulang dan membereskan kertas-kertas tugas di dalam. Sewaktu merapikan suara itu tiba lagi dan aku langsung keluar untuk mengambil motor dan pulang.
Saat berada di parkiran dan telah berputar balik, alangkah kagetnya saya melihat sesosok anak kecil di kaca spion yg sedang bangun di kejauhan menatap aku sambil menjulurkan lidahnya yang panjang sampai nyaris ketanah. Saya eksklusif tancap gas dan berdoa selama perjalanan agar anak tersebut tidak ikut dengan saya.
Keesokan sorenya jam 5 sore aku datang ke Taman Kanak-kanak saya bagi mengajari belum dewasa mengaji. Saya baru mengenali kalau di sore hari, lingkungan kawasan saya mengajar suasananya sepi dan jarang ada orang yg melalui depan TK.
Anak-anak pun periode itu sedikit yang tiba hanya ada 8 orang yg datang. Saya mengajari sampai jam 8 malam dan ketika itu kebetulan saya gres ingat ada tugas anak yg belum saya koreksi dan akan saya bagikan besok pagi.
Saya tidak segera pulang dan mengkoreksi peran di TK itu sampai jam 9 malam. Pada dikala aku sedang asiknya mengkoreksi tugas-tugas anak asuh aku, sayup-sayup dari luar terdengar mirip ada anak yang melakukan bermain di taman.
Saya pertama menghiraukannya karena aku pikir itu anak warga sekitar yg mau bermain ayunan, prosotan dan sebagainya. Lalu bunyi itu kian lama kian terdengar terperinci dan aku penasaran buat melihatnya. Saat saya keluar, ternyata di luar tidak ada siapa-siapa yg bermain di taman. Namun ayunan disana sedikit bergoyang dan bulu kuduk mulai berdiri.
Saya tergesa-gesa memutuskan buat pulang dan membereskan kertas-kertas tugas di dalam. Sewaktu merapikan suara itu tiba lagi dan aku langsung keluar untuk mengambil motor dan pulang.
Saat berada di parkiran dan telah berputar balik, alangkah kagetnya saya melihat sesosok anak kecil di kaca spion yg sedang bangun di kejauhan menatap aku sambil menjulurkan lidahnya yang panjang sampai nyaris ketanah. Saya eksklusif tancap gas dan berdoa selama perjalanan agar anak tersebut tidak ikut dengan saya.
Posting Komentar