Kiriman Member : Rossiana
Langsung ajj yaa, ini cerita pengalaman ayah ku lalu...
Ayah ku dulu milik sobat berjulukan pak Halid, pak Halid tidak jarang datang ke rumah ku. Kelebihan ia yakni dapat memijit. Ayah ku kadang di pijat oleh dia bila ia pegal-pegal. Singkat kisah dia saking akrab dengan dengan ayah ku, ia tidak jarang banget ke rumah ku. Sampai sebuah hari beliau datang ke rumah ku dengan paras yang pucat.
Setelah bertemu ayah ku mereka berbincang-bincang entah apa yg mereka obrolkan. Ketika ayah ku berkata pada ia "Duduknya di bangku saja pak, dibawah masbodoh". Beliau menjawab "Sudah pak, saya duduk di lantai saja" (ga seperti lazimnya ia duduk di lantai ). Ketika dua menit dia mengatakan dengan ayah ku. Tiba2 Beliau mengeluh akan penyakitnya terhadap ayahku dengan nada yang sedikit ketakutan, ayah ku pun merasakan abnormal terhadap dia. Tapi sehabis itu dia kembali tidak merasakan apa-apa. Kemudian tak lama beliau pamit bagi pulang.
Tiga hari kemudian ayah ku mendapati kabar bahwa temannya yg bernama Pak Halid itu sudah tiada sepekan yg lalu. Ayah ku kaget dan tidak mampu berbicara apa-apa, soalnya yg kemarin tiba kerumah ku itu siapa??? yg hingga ketika ini kalian seluruh resah dengan itu. Mungkin ia ingin berjumpa ayah ku untuk memberi firasat dan ingin berjumpa untuk yg terakhir kalinya meski memang dia sudah meninggal.
*Rumah pak Halid memang jauh dengan rumah ayah ku, jadi ayahku bisa kabar dia meninggal agak usang.
Ayah ku dulu milik sobat berjulukan pak Halid, pak Halid tidak jarang datang ke rumah ku. Kelebihan ia yakni dapat memijit. Ayah ku kadang di pijat oleh dia bila ia pegal-pegal. Singkat kisah dia saking akrab dengan dengan ayah ku, ia tidak jarang banget ke rumah ku. Sampai sebuah hari beliau datang ke rumah ku dengan paras yang pucat.
Setelah bertemu ayah ku mereka berbincang-bincang entah apa yg mereka obrolkan. Ketika ayah ku berkata pada ia "Duduknya di bangku saja pak, dibawah masbodoh". Beliau menjawab "Sudah pak, saya duduk di lantai saja" (ga seperti lazimnya ia duduk di lantai ). Ketika dua menit dia mengatakan dengan ayah ku. Tiba2 Beliau mengeluh akan penyakitnya terhadap ayahku dengan nada yang sedikit ketakutan, ayah ku pun merasakan abnormal terhadap dia. Tapi sehabis itu dia kembali tidak merasakan apa-apa. Kemudian tak lama beliau pamit bagi pulang.
Tiga hari kemudian ayah ku mendapati kabar bahwa temannya yg bernama Pak Halid itu sudah tiada sepekan yg lalu. Ayah ku kaget dan tidak mampu berbicara apa-apa, soalnya yg kemarin tiba kerumah ku itu siapa??? yg hingga ketika ini kalian seluruh resah dengan itu. Mungkin ia ingin berjumpa ayah ku untuk memberi firasat dan ingin berjumpa untuk yg terakhir kalinya meski memang dia sudah meninggal.
*Rumah pak Halid memang jauh dengan rumah ayah ku, jadi ayahku bisa kabar dia meninggal agak usang.
Posting Komentar