Alkisah hiduplah seorang wanita muda yang sungguh anggun dan berimajinasi buat menjadi seorang model populer. Setelah tamat kuliah ia melakukan pekerjaan di bidang fashion, mencoba peruntungannya sebagai seorang versi dan selaku gadis sampul. Karirnya melesat dalam waktu singkat, ia pun menjadi model seperti impiannya dan mengikuti banyak sesi foto di tempat daerah eksotis di semua penjuru dunia.
Pada salah satu sesi foto, versi elok ini berjumpa dengan seorang model laki-laki yg sangat ganteng pula. Mereka saling kepincut, dan tak usang kemudian mereka akan berkencan dan saling jatuh cinta. Setelah bertahun-tahun, mereka dulu memutuskan bagi menikah. Semua orang memuji pasangan ini, kebanyakan dari tamu yang tiba dipernikahan mereka mengatakan bahwa mereka pasti akan memiliki anak yg menarik, mengingat mereka begitu elok dan tampan.
Nir lama dahulu sang istri mengandung, pasangan ini begitu berbahagia dan mempersiapkan seluruhnya demi menyambut sang buah hati. Namun mimpi jelek datang buat pasangan ini, saat melahirkan ternyata buah hati yang mereka dambakan sebelumnya tak cocok dengan apa yg mereka dan orang lain sangka.
Putra mereka, Nampak sangatlah buruk rupa. Dokter dan perawat yg menolong persalinannya pun tidak bisa berkata kata melihat bayi jelek rupa ini. Bayi ini yakni bayi terjelek yg pernah mereka lihat, mukanya sangat sangat jelek dan menakutkan. Pasangan yg sebaiknya berbahagia ini tidak henti hentinya muntah merasa sangat muak begitu menyaksikan muka sang bayi. Tahun pun berlalu, sang bayi bertambah besar dan parasnya kian kelihatan jelek. Matanya melesak keluar, hidungnya mengalami deformitas, dan kulit disekitar mulutnya tampakmembusuk.
Pada ketika bayi ini berusia 3 tahun, orang tuanya menyembunyikan sang bayi didalam rumah, mengurungnya sehingga tidak ada orang yang yang lain yg melihatnya. Mereka tak pernah mengizinkan anak ini buat keluar, dan tak membolehkan seluruh orang bagi bertatap muka dan melihat anak tersebut. Pasangan yang bak pangeran dan putri ini merasa aib alasannya ternyata mereka sudah melahirkan seorang anak buruk rupa. Hal ini menimbulkan pernikahan mereka retak. Pasangan ini menjadi seringkali berkelahi.
Mereka merasa terjebak didalam rumah bersama dengan seorang anak yg sangat buruk rupa dan menjijikkan. Sang istri mulai menjadi ajaib. Tiap kali dia melihat keluar dari jendela dia menyaksikan anak anak dengan muka indah bermain dengan gembiranya. Pikirannya yang mulai terganggu semakin berubah menjadi suatu niat jelek, suatu niatan bagi membunuh. Pada suatu hari sang ayah berpikir bahwa mereka sudah terlalu lama tinggal di dalam rumah tanpa pernah melihat dunia luar, dan hal ini sangat tak baik bagi kesehatan anak dan isterinya.
Dia kemudian menyarankan supaya mereka pergi liburan di sebuah danau yg erat dengan rumah mereka. Akhirnya kemudian walaupun sang isteri enggan, mereka risikonya berangkat piknik dan memperoleh suatu kawasan yang indah dipinggiran sebuah tebing. Tidak usang acara liburan dimulai, sang Anak mereka yg buruk rupa mengatakan bahwa beliau harus buang air kecil.
Ibunya mengatakan agar beliau buang air kecil dipinggiran tebing saja. Ketika sang anak sudah mendekati bibir jurang, secara datang datang ibunya mendorongnya, sehingga ia terjatuh kedalam jurang hingga tewas. Sang ayah merasa sangat ngeri menyaksikan ini semua, tetapi kemudian suatu raut tampang dan tatapan abnormal muncul diwajah pasangan ini. Sang ayah kelihatannya mengerti kenapa istrinya melakukan ini semua. Tanpa berkata apapun lagi, mereka langsung mengemasi tas piknik dan bergegas pulang. Mereka jadinya bisa terlepas dari anak jelek rupa tersebut. Ketika para tetangga menanyakan dimana anaknya, mereka mulai mengatakan bahwa anaknya telah meninggal karena penyakit yang menggerogotinya sejak waktu yang usang. Setahun dulu, sang istri kembali hamil.
Nampaknya pasangan ini merasa cemas, mereka cemas jikalau mereka dikutuk akan memiliki anak yg jelek rupa kembali. Namun kegundahan ini tidak terjadi, saat sang bayi lahir, ternyata mereka dikaruniai seorang putri yang amat teramat cantik. Anak ini sangat seperti dengan kedua orangtuanya. Nir seperti anak pertama mereka, orangtuanya sungguh menyayanginya dan senantiasa mempertahankan putrinya ini dengan sungguh hati hati.
Mereka sungguh bangga mulai putrinya ini dan senantiasa memamerkan anaknya ini kepada siapa pun.Singkat kata, keluarga ini meluangkan aneka macam waktu senang bareng selaku suatu keluarga yang mengasyikkan dan bahagia. Waktu berlalu dan sang putri sekarang hampir berusia 4 tahun, anak ini mengatakan bahwa dia ingin menaiki sebuah Bahtera selaku hadiah ulang tahunnya. Pada hari dimana sang putri sempurna berumur empat tahun, orang tuanya mengajak putrinya ke danau yang berada tak jauh dari rumah mereka dimana beberapa tahun yang lalu sang ibu membunuh putranya sendiri.
Hari itu sungguh indah dan terik, mereka menyewa suatu Bahtera dan berlayar berkeliling danau. Mereka berada ditengah tengah danau saat tiba tiba sang putri berkata “ibu… saya harus pipis…” Sang ibu membantu putrinya melepas celananya. Setelah melihat bahwa tak ada seorangpun melihatnya, dia mengangkat putrinya ditepian Perahu semoga sang putri bisa buang air kecil. Sebelum buang air kecil, gadis kecil nan manis ini dulu menoleh kearah ayahnya dan berkata “ayah…. Jangan biarkan ibu menjatuhkan aku lagi kali ini….”sambil menunjukkan parasnya yg buruk.
Posting Komentar