Kiriman member : Dino Saputra
sekitar permulaan tahun 2000 , saya dan temen saya kost di rumah boss aku di daerah menteng di depan sebuah Masjid .rumah itu rumah tua jaman belanda, belum pernah direnovasi jd masih orisinil serta tak terawat dan kata orang sih serem alasannya usang kosong dan ada sesuatu kamar di rumah itu yg dijadikan gudang tetapi ga pernah sekalipun dibuka.
tapi sebab boss kasih gratis dan waktu itu gaji aku hanya pas2an bagi hidup di DKI Jakarta maka saya mau saja tinggal disitu sharing dengan temen saya dan berharap ga diusik aja. boss kasih kemudahan daerah tidur, lemari dan kulkas di ruang tengah. sering keluarganya supir juga tidur di sesuatu kamar tapi ga tiap hari.
sebuah malam temen saya ini (sebut aja Ulfah) mau minum krn haus dan dikamar airnya kebetulan habis sehingga dia pergi ke ruang tengah untuk mengambil air di kulkas,
tapi apa yang terjadi? ia melihat sesosok cewek berbaju hitam ( bukan putih lho) melayang pas diatas kulkas itu dg tatapan mata yg tajam, temen aku ini saking takutnya ga bisa teriak ataupun bergerak, ia terpaku aja memandang cewek ini entah berapa usang sampai si hantu ini menghilang gres deh temen aku bisa lari sambil teriak-teriak.
aku tanya ada apa? ia kemudian dongeng semua, ihh sereem, saya dan Ulfah eksklusif menutup diri dg selimut sambil baca-baca apapun yang kalian mampu. untungnya sampai pagi tiba tidak ada gangguan lagi.
berikutnya pas si Ulfah lagi pulang ke jawa, aduh saya cemas krn sendirian, saya takut didatangi makanya saya baca-baca doa sebelum tidur dan tertidurlah saya dengan lampu menyala, namun itu tidak berjalan lama,
aku terbangun alasannya adalah kawasan tidur saya bergoyang2 seperti ada gempa dahulu aku buka mata dan menyaksikan tempat tidur si Ulfah kok ga goyang? yg goyang cuma kawasan tidur saya aja? waduh aku takuuuut sekali .. aku cuman mampu memejamkan mata sambil berdoa,
haduuuh malam kok rasanya lamaaa sekali, saya ga berani membuka mata samasekali krn takut menyaksikan hantu tetapi saya merasakan hantu itu erat sekali krn tercium aroma bunya melati, saya tetap menutup mata sambil berdoa sampai aku tertidur. untunglah aku berhasil melewati malam yang terasa sungguh puanjangggg itu.
pas lagi bulan Ramadhan, aku dan Ulfahlagi sahur di kamar, kalian asyik berbincang2 sambil sahur, terus si Ulfah iseng melihat ke luar jendela, dia menyaksikan ada seorang kakek berbaju putih dg posisi membelakangi rumah.
si Ulfah memanggil saya untuk melihat kakek itu, kami berdua pun menyaksikan kakek tersebut, kalian galau ngapain ada kakek-kakek membisu aja di pagi buta seperti itu, dulu… tiba-tiba kakek itu berputar dan menatap kalian!
aduhhhh takuttt dan terkejut banget kita krn ga nyangka tu kakek bakal berbalik dan menatap kita, muka kakek itu putih banget namun wajahnya sih utuh seperti manusia biasa cuman pucat dan tatapan matanya itu lho yg aduh sereem, saya dan temen aku cuman bisa terpaku sesaat kemudian kalian teriak dan melompat ke kawasan tidur,
untungnya kami ga tinggal lama di kawasan itu, cuma sekitar 3 bulan aja kemudian kita mengontrak kamar di kawasan yang lain yg kebetulan harganya ga mahal tetapi erat dg kantor juga. aduh ga mau lagi deh tinggal di rumah berhantu biarpun gratis. untung kami ga jatuh sakit atau kesurupan selama 3 bulan tinggal disana.
kini rumah bau tanah itu khabarnya udah direnovasi dan dijadikan kantor, soal apakah masih berhantu aku ga tau lagi krn udah ga komunikasi ama teme- temen usang saya di Jakarta lalu.
tapi sebab boss kasih gratis dan waktu itu gaji aku hanya pas2an bagi hidup di DKI Jakarta maka saya mau saja tinggal disitu sharing dengan temen saya dan berharap ga diusik aja. boss kasih kemudahan daerah tidur, lemari dan kulkas di ruang tengah. sering keluarganya supir juga tidur di sesuatu kamar tapi ga tiap hari.
sebuah malam temen saya ini (sebut aja Ulfah) mau minum krn haus dan dikamar airnya kebetulan habis sehingga dia pergi ke ruang tengah untuk mengambil air di kulkas,
tapi apa yang terjadi? ia melihat sesosok cewek berbaju hitam ( bukan putih lho) melayang pas diatas kulkas itu dg tatapan mata yg tajam, temen aku ini saking takutnya ga bisa teriak ataupun bergerak, ia terpaku aja memandang cewek ini entah berapa usang sampai si hantu ini menghilang gres deh temen aku bisa lari sambil teriak-teriak.
aku tanya ada apa? ia kemudian dongeng semua, ihh sereem, saya dan Ulfah eksklusif menutup diri dg selimut sambil baca-baca apapun yang kalian mampu. untungnya sampai pagi tiba tidak ada gangguan lagi.
berikutnya pas si Ulfah lagi pulang ke jawa, aduh saya cemas krn sendirian, saya takut didatangi makanya saya baca-baca doa sebelum tidur dan tertidurlah saya dengan lampu menyala, namun itu tidak berjalan lama,
aku terbangun alasannya adalah kawasan tidur saya bergoyang2 seperti ada gempa dahulu aku buka mata dan menyaksikan tempat tidur si Ulfah kok ga goyang? yg goyang cuma kawasan tidur saya aja? waduh aku takuuuut sekali .. aku cuman mampu memejamkan mata sambil berdoa,
haduuuh malam kok rasanya lamaaa sekali, saya ga berani membuka mata samasekali krn takut menyaksikan hantu tetapi saya merasakan hantu itu erat sekali krn tercium aroma bunya melati, saya tetap menutup mata sambil berdoa sampai aku tertidur. untunglah aku berhasil melewati malam yang terasa sungguh puanjangggg itu.
pas lagi bulan Ramadhan, aku dan Ulfahlagi sahur di kamar, kalian asyik berbincang2 sambil sahur, terus si Ulfah iseng melihat ke luar jendela, dia menyaksikan ada seorang kakek berbaju putih dg posisi membelakangi rumah.
si Ulfah memanggil saya untuk melihat kakek itu, kami berdua pun menyaksikan kakek tersebut, kalian galau ngapain ada kakek-kakek membisu aja di pagi buta seperti itu, dulu… tiba-tiba kakek itu berputar dan menatap kalian!
aduhhhh takuttt dan terkejut banget kita krn ga nyangka tu kakek bakal berbalik dan menatap kita, muka kakek itu putih banget namun wajahnya sih utuh seperti manusia biasa cuman pucat dan tatapan matanya itu lho yg aduh sereem, saya dan temen aku cuman bisa terpaku sesaat kemudian kalian teriak dan melompat ke kawasan tidur,
untungnya kami ga tinggal lama di kawasan itu, cuma sekitar 3 bulan aja kemudian kita mengontrak kamar di kawasan yang lain yg kebetulan harganya ga mahal tetapi erat dg kantor juga. aduh ga mau lagi deh tinggal di rumah berhantu biarpun gratis. untung kami ga jatuh sakit atau kesurupan selama 3 bulan tinggal disana.
kini rumah bau tanah itu khabarnya udah direnovasi dan dijadikan kantor, soal apakah masih berhantu aku ga tau lagi krn udah ga komunikasi ama teme- temen usang saya di Jakarta lalu.
Posting Komentar