Kiriman member : Hardiansyah Husen
Assalamu'alaikum wr wb min. Biasa ni gue pengen dongeng. Cerita ini bukan dari pengalaman gue yg umumnya gue posting. Tapi cerita ini pengalaman dari temen gue, cewe. Nama nya adel (nama samaran).
kejadian ini di akan saat adel pulang kampung. Gak tau kampung apa dan dimana, gue lupa . Langsung aja ke dongeng saat itu, sempurna nya kurang lebih pukul 16.00 adel menemani sang kakek untuk mengirim barang (kipas angin kecil) ke seseorang.
Jarak dari rumah sang kakek ke tempat tujuan kurang lebih 1 km'an dan sang kakek lebih sudah biasa jalan kaki dibandingkan dengan menaiki sebuah kendaraan. sang kakek juga sungguh andal memperbaiki baik itu barang2 rumah tangga maupun barang2 elektronika. Di perjalanan adel melihat berbagai keindahan di kampung nya itu.
Terutama dikala mengawalsang kakek. Tapi ada pemandangan yg beliau tidak sukai. Yaitu ketika ia melalui setapak jalan yg kanan kiri nya di penuhi oleh batang hijau yg berbulu halus dan berdaun tidak mengecewakan lebat (pohon bambu).
Karena hari itu masih sore jadi adel tidak begitu takut melalui nya apa lagi ia sedang bareng sang kakek yg bisa di bilang pemberani itu Langkah pun berhenti. Adel dan sang kakek hingga di kawasan tujuan.
Tuan rumahpun dan sang kakek berbincang2 dengan akrab yang di temani oleh secangkir kopi hitam buat sang kakek. Pada pukul 20.00 sang kakek dan adel pamit pulang. Adel juga tak sabar bagi mengistirahatkan diri nya di daerah tidur alasannya adalah letih berjalan dan menanti sang kakek berbincang-bincang tadi.
Saat melalui kawasan yg adel tak sukai itu. Hawa dan angin berubah menjadi sungguh cuek. Suasana gelap dan hembusan angin yang berderu membuat tempat itu begitu menyeramkan bagi adel.
Di tengah jalan adel merasa begitu ketakutan dan takut. Namun dia berusaha bagi tidak mencicipi nya. Tapi apa yang terjadi. Adel mendengar suara2 aneh terutama suara dengan nafas yang berat, yg beliau dengar dari tengah2 pohon pohon bambu.
Ia pribadi memegang tangan sang kakek bagi menghemat rasa takut nya itu Saat adel menjajal bagi tak mendengar bunyi tersebut, suhu pun berkembang menjadi panas dan sontak persepsi adel di tutupi oleh suatu bayangan hitam.
Tapi dua detik bayangan hitam dari persepsi adel itu menghilang. Ia berupaya mengundang sang kakek namun sang kakek cuma melongo, tak ada tutur kata yg keluar sedikitpun dari lisan kakek.
Adel pun galau dan melepas genggaman nya dari tangan sang kakek. Sesampai di rumah. Sang kakek baru berbicara terhadap adel. "kau tau nduk, kenapa kakek membisu dikala kamu mengundang ? Kakek tau kau takut dan kakek tau kau merasakan ada hal yg ganjil di sepanjang perjalanan tadi" ucap kakek adelpun cuma terdiam dan kakek pun menyampaikan kembali "yang berasal kamu tau daerah yang kalian lewati tadi itu lumayan angker nduk.
Kamu sadar gak kita tadi berlangsung melalui selangkangan genderuwo (nah, lu bayangin dah tu gede nya semana). Dan sosok hitam itu adalah penghuni daerah itu, sosok itu juga yg acap kali menjaili masyarakat sekitar saat mereka hendak melalui kawasan itu maka nya kakek membisu alasannya adalah kakek lagi berdoa" sambung kakek cemas adel memuncak saat beliau mendengar ucapan sang kakek tadi.
Lalu dengan kesadaran nya adelpun mengambil air wudhu dan lekas tidur. Udah segitu aja cerita gue. Maaf kalo kurang menyeramkan atau ada kekurangan dari dongeng gue. Oh ya 1 lagi. Maaf kepanjangan. Hehe wassalamu'alaikum wr wb
Posting Komentar