Kiriman Member : Lina Ana
Penduduk Desa Tambon Tha Sawang, di Surin, Thailand ramai-ramai menggantungkan baju merah di tampang rumah mereka. Tapi, ini sama sekali tak ada kaitannya dengan kalangan politik "kaos merah" di Negeri Gajah Putih. Mereka melakukannya buat mengusir hantu. Hah?!
Warga desa didera horor luar biasa, terlebih beredar rumor, "hantu janda" telah mengambil nyawa 10 pria sehat sejak bulan kemudian.
Seperti diangkut Bangkok Post, Kamis (17/1/2013), penduduk desa mengungkapkan, 10 pria sehat tewas misterius, beberapa di antaranya meninggal dikala sedang tidur, lainnya tiba-datang jatuh dan kehilangan nyawa dikala berjalan.
Para dokter menyebut, segala korban tewas akhir dilema pernafasan.
Namun, warga desa yg ketakutan lantas mengundang perantara arwah. Kepada penduduk desa dukun itu berkata, "hantu janda" atau pee mae mai dalam Bahasa Thailand -- atau oleh masyarakatsetempat disebut thai lai (sindrom kematian secara tiba-tiba) selaku biang keladi.
Perantara itu pun menganjurkan supaya penduduk desa menggantungkan baju merah di luar rumah mereka. Untuk menghalau roh jahat. Ia juga mengingatkan, keluarga yang punya anak tunggal berjenis kelamin pria punya kesempatan lebih besar dihadiri hantu itu. Harus lebih siap-siap.
Rumor "hantu janda" pun menyebar ke kawasan lain, mirip Chom Phra dan Tha Tum.
"Alasan menggantungkan kaos merah tak memamerkan persepsi politik, namun sebab saya mengkhawatirkan keselamatan keponakan saya. Jujur aku tak terlalu percaya dengan kisah itu, tapi apa salahnya jaga-jaga," kata seorang warga desa, yang berusia 61 tahun.
Kelompok kaos merah, atau secara resmi disebut nited Front for Democracy Against Dictatorship (UDD) yakni kelompok penentang kalangan kaos kuning atau People's Alliance for Democracy (PAD). Kaos merah dikenal sebagai pihak yang mendukung kudeta militer 19 September 2006. Juga gerakan dibalik protes anti-pemerintah selama berminggu-minggu tahun 2010.
Ad interim, masyarakatdesa yang lain menyampaikan, "Pria-laki-laki yang tewas tidak memberikan gejala penyakit, mereka sehat dan bugar. Saat mendengar rumor tersebut, aku menghormati dogma orang-orang dan ikut memajang kaos merah di depan pintu rumahku," kata laki-laki 42 tahun itu.
Apakah benar "hantu janda" itu kasatmata? Entahlah. Setidaknya itu yg dipercaya warga desa.
Posting Komentar